"Mules tahu, karena kan baru pertama. Saat si hantu itu ada kayak nggak berasa," ungkapnya saat jumpa pers di Sinou Cafe, Jakarta Selatan, Jumat (19/12/2014).
Kemudian, Sara menyisiatinya dengan mengetik cerita di telepon seluler. Setelah selesai, dikirimkannya dan dibaca oleh teman duet menulisnya Risa Saraswati. Namun kendala yang paling sulit adalah persoalan kepercayaan diri.
"Soalnya buku pertama ya," ucapnya sambil tertawa.
Perjalanan menulis buku yang disebut sebagai buku harian 'r.i.s.a.ra' ide awalnya berasal dari Sara. Lalu ia mengajak Risa untuk menulis. "Saya fans banget sama Risa. Terus terang yang kasih nama risara itu dia. Udah gitu, ya udah dia mau akhirnya jalan saja dan banyak peminatnya," katanya.
Buku harian 'r.i.s.a.r.a' akan terbit di toko buku ibukota dan sekitarnya dalam waktu dekat.
(tia/ron)