Kamar Dhea Seto Serba Ungu dan Anjing Kesayangannya

Jakarta - Memiliki rumah yang luas, rindangnya pepohonan di sekitar kediamannya dan sejuknya udara membuat siapa pun yang tinggal di sana betah. Termasuk bagi keluarga Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto.

Sejak 1984 silam, Kak Seto sudah tinggal di rumah yang dipanggil 'Rumah Taman'. Di lantai satu sofa bernuansa cokelat menyapa tamu yang masuk ke dalam. Baru di ruangan berikutnya, suasana luas nampak di sana. Karena dapur, ruang keluarga, makan, dan bermain piano menjadi satu.


Di lantai dua terdapat kamar pribadi bagi keempat anak-anak Kak Seto dan kamar pribadinya. Salah satu ruangannya adalah milik putri bungsunya Nindya Putri Catur Permatasari atau dikenal dengan nama Dhea Seto.


Ruangan tersebut berwarna serba ungu. Baik dari sprei, wallpaper dinding, dan cat tembok. "Iya, aku juga suka sama ungu. Setiap kamar kakak-kakak aku juga punya tema masing-masing," ucapnya kepada detikHOT di Cirendeu, Jumat (31/11/2014).


Uniknya setiap kamar memiliki double akses ke ruangan berikutnya. Setiap ruang sengaja dirancang saling terhubung. Ini juga menjadi keinginan dari Kak Seto.


Lalu di mana ruang favorit bagi Dhea? Ia mengatakan sejak kecil sudah menyukai duduk di ayunan samping rumahnya. Tempat kedua, adalah kamar pribadi.


"Yah suka sambil mainin handphone," ujarnya sembari tertawa.



Selain itu, Dhea pun mengaku menyukai taman yang berada di rumahnya. Di sini, setiap sore ia suka bermain dengan dua anjing kesayangannya yakni Clever dan Cookies.


"Tadinya kami punya banyak peliharaan anjing. Mereka kan lucu-lucu dan penurut. Jadinya tinggal dua anjing saja," tambahnya.


Anjing tersebut dipelihara oleh keluarga Kak Seto dan ikut diperhatikan kesehatan dan pemeliharaannya. Bahkan selembar kertas yang memuat informasi mengenai jadwal memberi makan juga ditempel di kulkasnya.


Kini, meski rumah tersebut sering terkena banjir dan pernah hancur karena jebolnya tanggul Situ Gintung, keluarga Kak Seto tidak akan pindah. "Ini rumah impian kami dan dibangun pelan-pelan. Insya Allah tidak akan ke mana-mana."


(tia/ron)