Perwakilan Korut untuk PBB Ja Song Nam telah mengirim surat yang ditujukan pada Sekjen PBB Ban Ki-moon. Isi surat tersebut melaporkan keberatan mereka atas film 'The Interview' yang memiliki plot membunuh Kim Jong Un.
"Untuk memperbolehkan produksi dan distribusi film pembunuhan tentang pemimpin incumbent suatu negara yang berdaulat, harus dianggap sebagai tindakan mendukung terorisme dan perang," kata Ja dalam sebuah pernyataan yang dilansir Aceshowbiz, Jumat (11/7/2014).
"Otoritas Amerika Serikat harus mengambil tindakan segera yang tepat untuk melarang produksi dan distribusi film tersebut, jika tidak, mereka sepenuhnya bertanggung jawab untuk mendorong dan mendukung terorisme," tambahnya.
Dalam film 'The Interview', Franco dan Rogen memerankan karakter pembawa acara bincang-bincang televisi dan produsernya. Mereka dikirim ke Korea Utara untuk mewawancarai Sang Diktator. Tapi dua orang itu kemudian direkrut CIA dan terlibat rencana pembunuhan pemimpin negara tersebut.
"The Interview' akan tayang di bioskop AS pada 10 Oktober mendatang. Mengenai reaksi Korea Utara, Rogen pun berkicau, "Sepertinya Kim Jong Un berencana menonton film #TheInterview. Semoga dia menyukainya!!"
Dalam sebuah wawancara dengan Yahoo! Rogen mengatakan ia terinspirasi oleh perjalanan wartawan ke Korea Utara. "Orang-orang memiliki diskusi hipotetis tentang bagaimana jurnalis memiliki akses ke orang yang paling berbahaya di dunia, dan mereka ada dalam situasi yang baik untuk membunuhnya."
(ich/mmu)