Inspirasi itu makin kentara saat rancangan bermotif animal printed alias corak binatang seperti macan, leopard, dan zebra, menjadi tren di seantero dunia.
"Saya menyalin gaun bermotif bulu binatang karena aku mencintai apa yang diciptakan Tuhan. Saya pikir Tuhan adalah desainer paling fantastis," kata Cavalli seperti dilansir Elle Magazine, Agustus 2011.
Kecintaan pada Tuhan juga dituangkan dalam ritual meditasi yang kerap ia lakukan. Dari renungan dan meditasi itulah, Cavalli seperti mendapat energi baru dalam berkreativitas.
Meski tidak dilakukan setiap hari, kegiatan meditasi dapat menjadi penyeimbang antara kehidupannya yang serba glamor dengan interaksi pada Tuhan. Setidaknya Cavalli melakukannya setiap lima atau enam bulan sekali. Itu dianggapnya cukup baik.
Desainer yang membuka butik pertamanya di Saint Tropez pada 1970 ini menegaskan bahwa untuk menjadi seorang desainer diperlukan passion dan kecintaan yang kuat pada apa yang dikerjakan.
Tidak berarti seorang desainer hanya terpaku pada rancangan gaun semata karena Cavalli dikenal sebagai seorang yang mencintai seni dan musik.
Dia berhasil menggabungkan elemen-elemen tersebut dalam sebuah rancangan yang dipakai sejumlah selebritis ternama di dunia. "Saya pikir, saya adalah orang pertama yang menunjukkan bahwa desainer bisa menjadi seperti bintang rock," katanya.
"Dalam perkembangan, orang-orang mulai memahami nama saya bersama dengan kehidupan yang indah, dengan musik, dengan kehidupan malam. Tapi, kehidupan seperti ini membuat orang bermimpi," tambah Cavalli.
(utw/utw)