Reza sendiri awalnya hanyalah seorang additional player dari grup Peterpan yang resmi berdiri pada 2000 silam. Sebelumnya, Reza juga telah mengisi posisi drummer di sebuah grup band di Bandung, Jawa Barat.
Tepat di 2002, Peterpan merilis sebuah lagu bertajuk 'Mimpi yang Sempurna'. Lagu yang masuk dalam kompilasi 'Kisah 2002 Malam' benar-benar menjadi mimpi yang sempurna untuk Peterpan saat itu.
Bisa dibilang, 'Mimpi yang Sempurna' menjadi awal tonggak sejarah Peterpan lahir dan sosok Reza pun menjadi sosok 'pendiri' tonggak sejarah tersebut. Hari demi hari, tahun demi tahun berjalan perjalanan Peterpan di industri musik Indonesia seperti tak terhenti.
Lewat formasi Ariel, Uki, Lukman, Reza, Andika dan Indra Peterpan sukses meraih sukses lewat dua album 'Taman Langit' (2003) dan 'Bintang di Surga' (2004) plus satu album soundtrack film 'Alexandria' (2005). Krikil tajam lahir setelah memasuki 2006.
Dua personel Peterpan Andika dan Indra akhirnya memutuskan hengkang dan menyisakan sebuah persoalan nama. Di mana atas perjanjian mereka nama Peterpan harus diganti.
Sisa formasi Ariel, Uki, Lukman dan Reza mencoba bertahan dan sukses merilis 'Hari yang Cerah' (2007) dan 'Sebuah Nama Sebuah Cerita' (2008). Geliat akhir nama Peterpan pun masih terasa sebelum tenggelam karena kasus hukum yang menjerat sang vokalis Ariel.
Hingga tepat 2012, Peterpan akhirnya mengumumkan nama barunya NOAH dan awal karier mereka seperti dimulai kembali. Mereka juga langsung merilis sebuah album berjudul 'Seperti Seharusnya'.
Sayangnya, NOAH kini harus kehilangan salah satu pendiri mereka yaitu Reza. Sepenggal kisah tadi pun seperti sebuah saksi hidup betapa sosok Reza menjadi komposisi penting dari semua prestasi yang sukses ditorehkan NOAH ataupun Peterpan.
Kini, album kedua NOAH bertajuk 'Second Chance' seperti menjadi 'last chance' untuk sosok Reza menunjukkan tajinya. Sebelum tepat 1 Januari 2015 mendatang ia tak lagi berstatus drummer NOAH.
(fk/mmu)
