"Re:ON telah memulai upaya untuk melebarkan sayap ke media lain seperti animasi, musik, dan games. Dengan begitu akan memperluas exposure komik-komik ini ke masyarakat luas," jelas pendiri re:ON Comics Chris Lie di kantor re:ON Grogol, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
Misalnya, trailer animasi 3D Chrysalis dan klip musik Rinka yang berasal dari beberapa komik yang diterbitkan oleh re:ON. "re:ON Comics hadir untuk menjadikan komik Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri dan kami selalu menghadirkan konten yang bermutu bagi pembaca," ujar Chris.
Sejak Juli 2013 hingga November 2014, re:ON Comics sudah menerbitkan 10 volume yang terbit setiap 6 minggu sekali. Menurut Chris, re:ON memiliki visi untuk menjadi pusat penerbitan komik Indonesia berbasis industri yang menghasilkan komik-komik berkualitas internasional. Serta memberi nilai tambah bagi para stakeholder yakni pembaca, komikus, distributor, dan sponsor.
Selain Chris Lie, dalam ajang temu media bersama komikus di kantor re:ON Comics, hadir pula pendiri lainnya Andik Prayogo dan Yudha Negara Nyoman. Menurut Yudha, selama ini industri komik INdonesia memang dipandang sebelah mata oleh publik.
"Karena masih dicap tidak mendidik. Padahal komik adalah media yang amat cocok untuk menyampaikan pesan kepada para pembaca melalui ilustrasi. Di luar negeri, sudah banyak sekolah yang menggunakan komik sebagai media penyampaian materi pelajaran," tuturnya.
Di Tanah Air, banyak komikus berbakat dan mendapatkan penghargaan dari asosiasi internasional. "Sayangnya di sini memang belum banyak wadah yang bisa menampung kreativitas mereka dalam berkarya," kata Yudha.
Kehadiran media di kantor re:ON Comics beberapa waktu lalu untuk melihat proses kreatif pembuatan komik oleh para komikus di majalah kompilasi komik pertama yang dikelola secara profesional. Selain Chris Lie, hadir pula pendiri re:ON lainnya yaitu Andik Prayogo dan Yudha Negara Nyoman. Selain itu, komikus andal Indonesia lainnya seperti Ockto Baringbing, Is Yuniarto dan lainnya ikut berpartisipasi.
(tia/tia)