Selepas kerusuhan Mei 1998 silam, Jeremy mulai membeli sebidang tanah yang bentuknya hoek kecil atau terletak menikung di ujung kompleks. Saat itu ia membelinya seharga Rp 100 ribu.
Uniknya setiap ornamen dan desain interior kediamannya tersebut berwarna merah menyala. "Saya menyukai warna merah. Jadi terasa membuat saya bersemangat," ungkapnya kepada detikHOT beberapa waktu lalu.
Sama seperti kamar pribadi Jeremy. Setiap gordin, pajangan kamar, hingga spreinya dipadukan antara merah dan putih. Untuk dinding, Jeremy sengaja hanya memberikan sentuhan putih.
Namun dari sofa, keramik dinding dapur, hingga keramik di kamar mandi digunakannya warna senada. Termasuk pagar hitam dengan ornamen berbentuk lingkaran merah yang ditinggalinya sejak Juni 1998 silam.
Menurutnya warna merah itu menggairahkan. "Orang yang selalu menggairahkan hidup bagi orang lain dan dirinya sendiri. Jadi mau beli mobil, motor semua harus ada unsur merah. Di rumah ini di semua sudutnya harus ada unsur warna merah," terangnya.
Agar tak terkesan panas maupun sempit, Jeremy juga menyiasatinya dengan warna netral lainnya. Sedangkan permainan warna di rumahnya dipenuhi dengan banyak unsur lingkaran.
"Di mana-mana ada bulatan-bulatan, lampu, pagar, hiasan, macam-macam. Ini baru saya sadari ketika banyak orang yang bilang," ujarnya.
Kini dengan tanah yang dibelinya Rp 100 ribu dan harga renovasi melebihi Rp 500 juta, Jeremy sudah tinggal selama 15 tahun. Rumah serba nuansa merah diakuinya sebagai rumah impian.
(tia/mmu)