Bertengkar dengan Staf, Kepala Museum Picasso Dipecat

Jakarta - Selasa pekan lalu, kepala Museum Picasso yang berada di Paris dipecat setelah bersengketa dengan stafnya. Keputusan ini diambil oleh Menteri Kebudayaan Aurelie Filippeti, Anne Baldassari.

"Ini keputusan yang mendadak dan langka karena saya menemukan museum sedang krisis dan saya cemas akan mengancam pekerja," ujarnya seperti dilansir dari Reuters, Selasa (20/5/2014).


Pihak pemerintah Prancis tertarik untuk berdamai dengan keturunan Pablo Picasso. Sebelumnya, anak sang maestro menuduh, pemerintah tidak menghormati seniman dan menunda terus-menerus pembukaan kembali museum yang telah ditutup 2009 silam itu.


Di sana, hampir terdapat 300 lukisan. Bangunannya yang berada di pusat kota Paris tersebut berasal dari abad ke-17 dan perbaikannya menghabiskan sekitar Rp 819 milliar.


Namun, Menteri Kebudayaan mengatakan bahwa pihaknya tak punya pilihan lain selain mengundur pembukaannya hingga September mendatang. Artinya, museum akan kehilangan puncak liburan para pengunjung yakni musim panas.


Baldassari yang telah bekerja sejak 1992 memiliki reputasi ahli seni berbakat tapi ia dinilai sebagai manajer otoriter. Dengan adanya rencana pembukan kembali museum, staf mengeluh kepada kementerian bahwa di dalam museum terjadi ketegangan.


Banyak karyawan yang mengundurkan diri dan beberapa mengancam pemogokan. Saat dibuka kembali nanti, museum ini akan menampilkan karya-karya seniman dalam ruangan yang tiga kali lipat lebih besar dan terdiri dari lima lantai.


Museum Picasso ini dibuka pada 1985. Di dalamanya terdapat 250 patung dan lukisan yang dibuat pada tahun-tahun sebelum kematian sang seniman besar.


(tia/mmu)