"Sekali lagi, tidak dalam arti untuk menghabisi diri sendiri. Ustad bukan tidak mau keluar, ustad diintimidasi. Saat keluar nggak boleh ditemani pengacara. Ancaman akan diserang tempat praktiknya," kata Ramdhan saat ditemui di Pesantren Asyidiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis (27/3/2014).
Ancaman itu pun cukup membuatnya takut. Padahal sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) masih mengizinkan UGB untuk tetap buka praktik pengobatannya.
"Mereka mengatakan itu jihad, UGB merasa diintimidasi. Akhirnya UGB sangat takut. Jangankan bertemu orang lain, bertemu atau mendengar nama pengacara saja UGB takut," tuturnya.
Suami Puput Melati itu sendiri juga mengaku tertekan dengan banyaknya pihak yang mengaku sebagai korban. Bahkan UGB menuturkan, dirinya diperas oleh oknum pengacara dan para pihak yang mengaku-ngaku pasien hingga Rp 1,5 miliar.
(nu2/wes)
