Menurut pengacaranya, Ramdhan Alamsyah, pihaknya sudah mengetahui siapa sebenarnya 'R'. Ia pun berharap tudingan kepada UGB segera berhenti.
"UGB tidak pernah mengenal siapa wanita itu. Dan, kita sudah tahu siapa dia, kerja di mana, siapa bosnya. Tapi itu nanti biar tim pencari fakta kita yang mengungkapkan," ungkapnya saat ditemui di Pesantren Asyidiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis (27/3/2014).
'R' baru melaporkan UGB ke Polda Metro Jaya sejak peristiwa yang dialaminya terjadi pada 2011. Hal itu juga yang menimbulkan kecurigaan pihak UGB.
"Apa ada dendam? Ini tahun 2011 tapi sekarang sudah 2014. Kan harus visum, benar tidak dicolek? Harus juga ada saksi," kata Ramdhan.
Sementara pihak 'R' dengan dukungan Komnas Perempuan juga berencana untuk membuat visum. Namun karena kejadiannya sudah tiga tahun yang lalu, prosesnya pun akan berjalan cukup panjang.
"Itu setelah lima kali kedatangan. Jadi seminggu satu kali selama lima minggu. Akan ditangani oleh psikolog," ungkap pengacara 'R', Priyagus Widodo, Kamis (27/3/2014).
"Jadi nanti mungkin diterbitkan visum et psikiatrikum itu. Hasilnya untuk yang bersangkutan dan penyidik Polda Metro Jaya," tambahnya.
(nu2/nu2)
