Kala itu, Marshanda mengaku tengah mengalami masa kelam. Selain perceraian orangtuanya, hal tersebut dilakukan Marshanda untuk menyembuhkan rasa traumanya.
"Itu trauma yang belum terselesaikan dari masalah orangtua bercerai waktu aku kecil. Itu sangat menyakitkan dan traumatis," katanya saat ditemui di kawasan Epicentrum, Selasa (27/8/2013).
Menurutnya setelah mengunggah video tersebut ia merasa semuanya telah selesai. Ia bahkan mengaku lega.
"Suatu hari, saat aku berumur 20 tahun, aku lagi di masa, di mana aku mau keluarkan semua yang sudah terpendam belasan tahun," tuturnya.
Dua tahun sebelum kejadian itu, Marshanda mengaku sempat mengikuti konseling karena traumanya itu. Namun kala itu menurutnya masih ada satu yang kurang.
"Salah satu caranya ya bikin video itu. Sebenarnya video yang utama itu bukan yang aku marah-marah sama temen SD itu. Yang itu sebenarnya itu aku iseng-iseng bercanda aja. Video yang utama itu saat aku nangis. Judul videonya 'Marshanda Nangis'," kisahnya.
Selain masalah keluarga, ia juga mengaku banyak dinilai masyarakat sebagai sosok yang bahagia. Ia pun menunjukkan video tersebut sebagai bantahan atas penilaian itu.
"Aku nggak mau dilihat seperti itu, makanya aku upload video itu. Nggak peduli aku dihujat, lebih baik tampil apa adanya daripada aku dipuja tapi aku pakai topeng," tuturnya.
Kala itu, ia juga mengisahkan stres berat melandanya. Selain berhalusinasi, ia juga tak tidur selama dua minggu.
"Aku stres, nggak tidur dua minggu, depresi, halusinasi. Kalau nggak dikeluarkan kayak gitu aku nggak akan sembuh," akunya.
Kini Marshanda bisa menikmati kehidupannya bersama orang yang dicintainya. Ia sudah menjadi istri dari Ben Kasyafani dan mempunyai satu orang anak. Marshanda juga berharap anak-anaknya kelak tahu kehidupan masa kecil dirinya.
"Rencananya juga aku mau nulis buku. Aku mau cerita sama dia (anak), masa kecil ibu seperti ini, depresi segala macam, dan bagaimana bisa sampai seperti ini. Akan aku ceritakan," ungkapnya.
(nu2/nu2)