"90 persen true dan 10 drama. Sejak 2012 riset tentang Slank, dari sini saya ingin menginspirasi orang lain dari sosok Slank, mulai dari kesederhanaannya dan sebagainya," ucap Fajar saat ditemui di Potlot, Jakarta Selatan.
Fajar mengaku tak terlalu kesulitan saat riset. Apalagi ia sudah mengenal Slank sejak 15 tahun lalu. "Saya sudah dari SMP main ke Potlot," akunya.
Sejumlah bintang muda dipilih untuk menjadi para pemeran personel Slank. Kaka diperankan oleh Ricky Harun, Bimbim dimainkan Adipati Dolken, Ajun Prawira memerankan Ridho, Aaron jadi Ivan, sementara peran Bunda Iffet akan dimainkan oleh Meriam Bellina.
"Olivia Jensen jadi Tasya, bininya Bimbim, Tora jadi kakaknya Bimbim. Ada Piyu dan Cangcuters dari musisi, mudah-mudahan ada banyak musisi lagi," tambah Fajar.
Ide pembuatan film tersebut berawal ketika Slank menjadi pengisi soundtrack film 'Get Married' produksi Starvision. Setelah itu produser Chand Parwez tertarik untuk membuat film sendiri tentang Slank.
Proses yang harus dilalui pun cukup panjang. Cassandra Massardi selau penulis skenario membutuhkan waktu hingga dua tahun. Menurut Parwez, proyek ini dikerjakan dengan melibatkan Slank juga.
"Ini sebuah perjuangan grup musik yang legendaris," ujarnya.
Slank sendiri merasa bangga dengan pembuatan film yang menurut Bimbim dan Kaka adalah mimpi yang jadi kenyataan.
"Ini bukan film pertama soal Slank tapi ini dokumenter true story dan diperankan oleh aktor yang sangat kompeten di bidangnya. Proses yang panjang, interview satu-satu antara sutradara, penulis dengan saya, Ridho dan lain-lain. Ini real story yang kita lewatin sebelumnya. Ini dari tahun 97 karena setengah perjalanan Slank dan drama yang menarik untuk diangkat," jelas Kaka.
'Slank The Movie: Ga Ada Matinya' akan segera memulai syuting dalam waktu dekat ini.
(ich/mmu)