Aziz menuturkan, kehidupan dirinya dahulu sangat sulit. Bahkan beragam profesi pernah dijalaninya demi menyambung hidup.
"Kalau berbicara soal perjalanan hidup, dulu Aziz itu sebagai apa, dulu Aziz orang nggak sekolah, tamatan cuma SD terus kerjaan apa aja Aziz jalanin," kisahnya Aziz saat ditemui detikHOT di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
"Pernah jadi tukang gali sumur, tukang pompa, tukang listrik, tukang ojek, tukang cat, kuli bangunan, yang intinya pada dasarnya buat Aziz itu halal," lanjutnya mengurai.
Aziz berucap, dirinya tak pernah malu menceritakan pengalaman sulitnya hidup di masa lalu. Wayang 'Opera Van Java' itu mengatakan, pekerjaan yang pernah dijalaninya itu selalu disyukuri Aziz.
Aziz lantas menceritakan awal mula dirinya kecemplung di dunia lawak. "Perjalanan mau jadi pelawak itu pindah-pindah ke sana-ke mari. Ketemu Bagito, ketemu Patrio, ketemu yang lain."
"Aziz kan banyak main di lenong. Di lenong dari kampung ke kampung. Bayaran pun berkisar dari Rp 20-25 ribu. Paling besar kita Rp 100 ribu. Kalau 100 ribu lumayan deh dari jam 8 sampai jam 4," urai Aziz.
Dari pertemenan dengan beberapa grup lawak yang sudah besar itulah, Aziz mulai kerap diajak melawak bareng. Singkat cerita, Aziz akhirnya ditawari bermain di Opera Van Java yang membawanya ke tangga kesuksesan.
Pria yang menjual lawakannya dengan meniru gagap Mat Tompel itu pun bersyukur mengingat banyak hinaan yang datang di awal karier keartisannya.
"Tapi buat Aziz sendiri sih itu bukan hinaan, itu doa buat kita. Bagaimana kita menyikapinya agar sebuah hinaan itu menjadi doa. Karena kalau kita tidak pernah dihina kita nggak akan maju. Karena kita tidak akan bangkit, kita tidak akan bangun, kita tidak akan merasakan yang namanya jatuh," katanya.
(kmb/ich)