Kerjasama itu diharapkan membantu pengembangan perfilman di Jabar. Karena film dinilai juga sebagai media efektif untuk pengembangan potensi diri dan pencerdasan bangsa.
"Jabar memiliki keunggulan alam dan wisata yang lebih dari bisa untuk dijadikan lokasi syuting film," ujar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dalam keterangannya yang diterima detikHOT, Jumat (16/1).
BACA JUGA: Rusia Kecam Film dari Negaranya yang Masuk Nominasi Oscar
Jangka waktu kesepahaman itu, akan berlaku selama 5 tahun, dan dapat diperbarui kemudian. Dikatakan Ketua Umum PPFI, HM Firman Bintang setiap tahun rata-rata film Indonesia diproduksi 100 judul film, dan 80 persennya adalah film produksi anggota PPFI.
"Kalau saya minta anggota PPFI berhenti berproduksi, maka film indonesia hanya 20 judul setiap tahunnya," kata pemilik rumah produksi BIC Pictures itu.
Firman menambahkan, bukan hanya orang film yang bertanggung jawab untuk mengembangkan industri perfilman, tapi masyarakat luas juga harus turut di dalamnya. Dengan MoU ini, akan menambah dukungan bagi PPFI untuk terus memproduksi film
"Tentang peningkatan pariwisata adalah bagian dari tanggung jawab kami, dengan fasilitasi ini, kami akan turut meningkatkan potensi pariwisata di Jabar," ujarnya
BACA JUGA: Daftar Lengkap Nominasi Oscar 2015
Sementara itu, menurut Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kementrian Pariwisata Armain Firmansyah, tahun 2014 sudah 153 film maker asing yang syuting di indonesia, dan Jabar dan Bali paling favorit. Penerapan perizinan yang ringkas sudah dilakukan direktorat film sejak beberapa tahun lalu. Dengan kemudahan visa masuk ke Indonesia, via clearing house.
(ich/ich)