Namun, tidak sedikit pula yang berang akibat semakin mudahnya sebuah karya dibajak dan diedarkan secara ilegal. Terlebih lagi, beberapa orang tidak merasa bahwa mengunduh secara ilegal itu merupakan pembajakan.
Kekecewaan itu yang dirasakan oleh vokalis Dream Theater, James LaBrie. Menurut musisi gaek 51 tahun itu, era digital secara kiasan sudah memenggal kepala para musisi. Apa yang dimaksud LaBrie sebetulnya?
"Internet dan semua era digital saat ini harus diakui sebuah hal yang bagus. Karena penggemar dapat dengan mudah berkomunikasi dengan kami, membaca berita idolanya dan membeli merchandise mereka. Tapi, di satu sisi, mari lupakan semua omong kosong itu," ucap LaBrie saat berbincang dengan detikHOT di sela konsernya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sambil menyeruput kopinya, LaBrie mengatakan, kini semua promosi yang dilakukan musisi akan sia-sia akibat era digital yang justru memakmuran pembajakan.
"Untuk musisi muda, digital merupakan kehebatan. Tapi bagi profesional seperti kami, digital seperti memenggal kepala kami, menghancurkan industri dan perlahan membunuh perusahan rekaman," tegasnya lagi.
Meskipun masih merasa beruntung karena mampu mencapai target dalam penjualan karya, LaBrie tidak menutup mata akan anomali yang terjadi. Banyak di antara penggemar ingin sesuatu yang nyata, tapi banyak lagi yang hanya ingin sesuatu yang gratis.
"Sekarang band, musisi hanya mendapatkan uang dari konser dan tur mereka. Itu bukan sesuatu yang bagus. Sangat mahal bagi sebagian orang untuk menonton sebuah konser. Internet benar-benar membuat industri musik, bahkan film terombang-ambing," keluhnya.
Bicara tentang Dream Theater sendiri, ada rencana masa depan yang sudah mereka persiapkan hingga 2017 mendatang. Apa itu? Simak penuturan sang vokalis di artikel berikutnya hanya di detikHOT hari ini.
(hap/mmu)
