'Danau Hitam' Jadi Perayaan 13 Tahun Film 'Jelangkung'

Jakarta - Sutradara horor Jose Purnomo menyelipkan satu hal besar di balik film terbarunya 'Danau Hitam'. Bagi Jose, 'Danau Hitam' merupakan perayaan salah satu 'masterpiece' film miliknya, 'Jelangkung'.

Menghebohkan jagad film nasional di tahun 2001, 'Jelangkung' harus diakui menjadi titik cerah perfilman horor di Indonesia. Setelah 13 tahun, 'Danau Hitam' menjadi perayaan secara pribadi sang sutradara.


"Secara personal ini bisa dibilang perayaan dari 13 tahun 'Jelangkung'. Film 'Danau Hitam' secara kasar pattern-nya sama. Dulu openingnya seperti apa, nanti di 'Danau Hitam' pun akan sama," ungkap Jose Purnomo saat jumpa pers di Kantor Rapi Films, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/11/2014).


"Nanti juga akan gue ingatkan dengan 1-2 adegan yang sama persis dari 'Jelangkung'. Jadi, kalau memang yang dulu nonton 'Jelangkung', harusnya sadar ada hal itu," lanjutnya lagi sembari tersenyum.


Di film 'Danau Hitam', Jose Purnomo masih akan lebih banyak bermain dengan suasana daripada penampakan.


"Horor ini bukan yang ngagetin, ada kejutan, 2 detik selesai. Kalau gue, akan bangun suasana horornya, itu kenapa horor gue itu adalah 'sustainable horror'. Yang mahal bukan penampakannya, tapi justru suasana yang dibangun menuju itu," pungkas Jose.


Film produksi Rapi Film ini menceritakan tentang sekelompok pemuda yang pergi ke suatu danau. Di sana, mereka dihadapkan dengan misteri dari cerita menyeramkan sebuah peti yang hanyut di dalam sungai.


Konon kabarnya, peti itu digunakan untuk membuang seorang gadis yang membawa sial. Keselamatan enam anak muda itu semakin terancam ketika mereka bermalam di sebuah rumah kosong di tengah hutan.


Sampai akhirnya, mereka hanya diberi dua pilihan. Bongkar misteri di peti tersebut atau mendapatkan teror selamanya.


'Danau Hitam' menampilkan Denny Sumargo dan Nadine Chandrawinata sebagai bintang utamanya. Selain itu, hadir pula Ganindra Bimo, Maria Selena dan Daniel Topan.


(hap/tia)