Namun, hal itu tidak berlaku bagi seorang Siti Nurhaliza. Baginya, sebuah karya dalam bentuk fisik adalah keharusan tiap musisi, apalagi itu sebuah album.
"Album adalah semacam tiket seorang artis untuk bisa bertahan. Memang saat ini realitinya fisik berkurang, tapi bagi Siti, album fisik adalah bahan yang bernilai untuk fans. Mereka bisa menyimpannya, di dalam ada foto, kata-kata yang mana, nanti jika ketemu, maka bisa minta tanda tangan," cerita Siti Nurhaliza kepada detikHOT saat berbincang santai beberapa waktu lalu.
Walaupun begitu, musisi yang baru saja merilis album bertajuk 'Fragmen' itu pun tidak serta merta menyangkal keberadaan iTunes dan teman-temannya. "Kalau di iTunes setahu Siti tidak ada 'collecting items' yang menarik ya. Tapi, sekarang Siti menggunakan dua saluran itu," tambahnya.
Di album ke-16 kali ini, terlihat bahwa pelantun 'Jaga Dia Untukku' membuktikan ucapannya. Terlihat dari sampul depan 'Fragmen', Siti Nurhaliza dibalut gaun hitam, lengkap dengan hijabnya, tampil anggun berlatar belakang abu-abu. Terlihat ada tulisan 'Dato' Siti Nurhaliza' tanpa ada tambahan apapun.
Isinya, Siti memberikan sejumlah foto-foto eksklusif yang diambil dari sudut terbaik. Menampilkan wajahnya yang cantik kala tersenyum.
"Jadi, tentu saja album fisik, CD, itu masih relevan," tegasnya lagi.
Menjadi penyanyi yang selalu tertutup sejak awal kemunculannya di usia 16 tahun, 1995 silam, Siti Nurhaliza masih bisa terus bertahan. Membuat banyak orang bertanya, bagaimana bisa di industri musik yang penuh persaingan itu, tanpa menonjolkan keseksian sedikit pun? Simak terus laporannya di detikHOT!
(hap/mmu)