Program itu adalah Trifest Jak Jazz. Sebuah program yang siap membina para musisi muda jazz, mulai dari pelatihan, pembentukan mental di atas panggung sampai dengan kesempatan berkolaborasi bersama musisi jazz internasional.
Trifest Jak Jazz akan memulai programnya tahun ini sampai dengan tiga tahun ke depan. Tahun 2014 merupakan tahap audisi, 2015 memasuki tahap berkolaborasi dengan musisi jazz senior nasional dan tahun 2016 para musisi yang terpilih akan tampil dalam ajang Jak Jazz International.
"Misi dari program ini adalah regenarasi. Tapi tidak sebatas menemukannya saja, tapi bagaimana membentuknya. Itu kenapa programnya selama tiga tahun ke depan," buka CEO BDI Richard Buntario selaku Ketua Penyelanggara saat jumpa pers di Kemang Village, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/20014).
"Tahun 2015, nama konsepnya 'Get Ready World Fest', dimana musisi muda itu menunjukkan dia berkolaborasi dengan musisi senior. Jadi, sebelum dikenal dunia, dia harus mampu kerja bareng seniornya sendiri. Tahun depannya lagi (2016) namanya 'Indonesia Jam Feat The World', di situ kita akan menyatukan musisi lokal dan internasional," jelas Richard lagi.
Selain membuat suatu wadah bagi para jazzer muda, Trifes Jak Jazz juga menjadi jalan bagi Jak Jazz untuk lebih bisa mencengkram dunia internasional. Bukan sebagai peserta, melainkan tuan rumah.
"Ini akan kita balik, Indonesia jadi tuan rumah. Kita akan membuat Jak Jazz bisa bersaing di dunia internasional. Seperti adik kita, Java Jazz. Tapi ingat, kita bukan pesaing Java Jazz," tambahnya.
Menanggapi terobosan tersebut, musisi senior Mus Mujiono yang kebetulan hadir menyambut positif. "Kali ini ada program yang sepertinya lebih menunjukkan kepedulian terhadap musisi jazz. Ini penting, saya kagum dengan program tersebut," ujarnya menutup wawancara.
Jak Jazz 2014 sendiri akan digelar menyebar di seluruh provinsi DKI Jakarta selama 14 hari, mulai 24 November-7 Desember 2014. Nantinya, gelaran ke-14 itu akan berakhir di Monumen Nasional (Monas).
(hap/ron)