Kisah Perebutan Kekuasaan di Indonesia versi Lukisan Laila Azra

Jakarta - Perhelatan akbar pemilihan umum atau Pemilu di Indonesia baru saja usai. Namun peristiwa bersejarah ini akan selalu diingat terus oleh perupa yang bermukim di Singapura, Laila Azra.

Selama sembilan tahun tinggal di sana, ia memangdang berbeda mengenai perebutan kekuasaan di Indonesia. "Berbagai jalan ditempuh. Saya melihatnya sebagai orang Indonesia yang tinggal di luar Indonesia lho," ucapnya kepada detikHOT beberapa waktu lalu.


Peristiwa 2014 ini membuatnya terinspirasi dalam membuat karya untuk event ART|JOG 2014 yang digelar di Bentara Budaya Yogyakarta. Ia menamakannya 'Catch me if you can'.


"Di Singapura kultur utamanya adalah orang-orang Tiongkok, makanya saya taruh aksara 'Cina Fu' atau 'luck' yang berputar-putar siap ditangkap," katanya.


Karya seni ini mendapatkan respons yang baik dari publik. Seniman yang pernah menggelar pameran grup di 'InterArt Greisfwald Artist 2 Artist' Jerman dan 'Spain Artist 2 Artist', Zaragoza Spanyol ini mengatakan inspirasi bisa datang dari mana saja.


Termasuk lukisan 'senja' yang dibuatnya ketika melamun menjelang magrib. Warnanya yang indah dipotretnya dalam lukisan tersebut. Serta ketika ibunya Laila sakit jantung.


"Saya buat lukisan judulnya Hati Mama. Warnanya merah denga sulur-sulur yang menjalar simbolisasi pembuluh darah merah," ungkap Laila.


(tia/mmu)