Sambut Hari Kemerdekaan, 'Soekarno Extended Version' Hadir dengan Durasi 2,5 Jam

Jakarta - Film 'Soekarno' kembali hadir dalam menyambut HUT RI di tahun 2014. Film karya Hanung Bramantyo ini adalah versi yang lebih panjang dan lengkap dengan durasi 2,5 jam.

Cerita dimulai tahun 1920-an, saat Soekarno muda tinggal di rumah HOS Cokroaminoto di Surabaya. Dari Cokroaminoto, Soekarno belajar menundukkan hati rakyat. Rakyat merupakan inspirasi Soekarno melakukan perjuangan melawan penjajah. Keinginan Soekarno satu: melihat Indonesia merdeka.


Perjuangannya menghadapi pemerintah Belanda dan melawan kekejaman penjajah Jepang, membuat Soekarno harus menjalani kehidupan dari penjara ke penjara. Dari lokasi pengasingan di Ende hingga Bengkulu.


Masa pembuangan di Bengkulu mempertemukan Soekaro dengan Fatmawati. Ketertarikan Soekarno terhadap Fatmawati, sama besarnya dengan hasratnya melihat Indonesia merdeka.


Soekarno menemukan jalan kemerdekaan Indonesia, ketika Jepang mengalami kekalahan perang Asia Timur Raya. Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno bersama Hatta mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.


Para penonton muda akan diperkenalkan dengan tokoh Sjahrir (Tanta Ginting), tokoh yang memiliki pemikiran berseberangan dengan Soekarno dan Hatta (Lukman Sardi) karena mengambil jalur diplomatis dengan Jepang. Namun di sisi lain, Sjahrir yang dimainkan dengan bagus oleh Tanta itu juga mengagumi sosok Soekarno.


"Bahkan 3 orang Sjahrir tak bisa menggantikan Soekarno," katanya kepada kaum pemuda yang juga memiliki pemikiran berseberangan.


Tokoh lainnya yang tampil dalam film juga mungkin saja membuat anak muda (kembali) tertarik mencari informasi lebih jauh. Ada Gatot Mangkuprojo, pemimpin pasukan yang menjadi embrio Tentara Nasional Indonesia, yang tak lain teman Soekarno saat di penjara Banceuy. Juga tokoh-tokoh seperti Sayuti Melik, Kartosuwiryo, Ki Hadjar Dewantara, Achmad Soebardjo, hingga Dr. Radjiman Wediodiningrat.


(ich/mmu)