Parkinson adalah penyakit yang menyerang sistem syaraf. Hal ini mengakibatkan penderitanya kerap gemetaran dan kehilangan beberapa fungsi syaraf.
Hal tersebut disampaikan Susan melalui sebuah pernyataan. Istri ketiga Robin tersebut menceritakan lebih lanjut mengenai perjuangan yang dihadapi sang aktor.
"Robin menghabiskan banyak waktu dalam hidupnya untuk membantu orang lain. Apakah itu saat menghibur jutaan orang di atas panggung, film atau tv, prajurit di garis depan atau menghibur anak yang sakit, Robin ingin kita tertawa dan merasa sedikit lebih berani," ujar Susan melalui pernyataan dilansir dari E! News, Jumat (15/8/2014).
"Sejak kematiannya, kita semua yang mencintai Robin telah menemukan pelipur lara dalam kasih sayang dan kekaguman yang luar biasa untuknya dari jutaan orang yang berhasil disentuh olehnya. Warisannya yang luar biasa, selain ketiga anaknya, adalah suka cita dan kebahagiaan yang ia tawarkan pada orang lain. Khususnya mereka yang tengah berjuang melawan dirinya sendiri," sambungnya.
Susan pun menyimpulkan pernyataannya dengan membuka salah satu perjuangan yang dihadapi Robin. Yang mana hingga kematiannya, ayah tiga anak tersebut masih enggan untuk berbagi dengan publik.
"Kesadaran Robin masih utuh dan ia berani saat berjuang dengan perjuangannya sendiri melawan depresi, kecemasan serta tahap awal penyakit Parkinson, yang belum siap ia bagi dengan publik. Ini merupakan harapan kami, dengan kematian Robin, maka orang lain akan menemukan kekuatan untuk mencari perawatan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk mengobati apapun yang mereka hadapi. Sehingga, rasa takut mereka bisa berkurang," pungkasnya.
Robin Williams ditemukan meninggal dunia karena bunuh diri pada Senin (11/8/2014) siang waktu setempat. Aktor yang meninggal dunia di usia 63 tahun tersebut meninggalkan satu orang istri dan tiga orang anak.
(kmb/wes)