Seniman Kelvin Atmadibrata bersama karya seni instalasinya (Dok.Tia Agnes/ detikHOT)
Tidak hanya itu saja, di seberangnya terdapat pria lainnya yang memakai penampilan serupa. Ia meringkuk dan merintih, di sampingnya terdapat bor yang menyala.
Di sekeliling kedua pria tersebut terdapat belasan 'kolor ijo' dipamerkan di depan Hall Japan Foundation Jakarta Selatan. Ada yang berwana hijau tua namun ada juga yang terang. Di antara kolor hijau tersebut terselip gambar-gambar kaki pria dengan high heels.
Tapi ada juga kaki pria dan wanita yang terselip di sela-sela kolor hijau. "Itu menggambarkan maskulinitas dan feminisme," ujar Kelvin Atmadibrata kepada detikHOT Kamis malam (21/8/2014).
Pria yang merupakan lulusan Bachelor of Fine Arts (Honours) dari School of Art Design and Media di Nanyang Technological University Singapura ini menggelar pameran tunggalnya yang pertama di Indonesia. Pameran ini bertajuk 'Takekurabe' dan dikuratori oleh Abe Sjahroel.
Di pamerannya kali ini, karya seni instalasi belasan 'kolor ijo' itu menggambarkan kolase yang mengambil cerita dari takhayul rakyat Indonesia yang berkembang di wilayah pelosok Jawa.
"Pastinya kita masih ingat apa itu Kolor Ijo dan bagaimana takhayul itu menyebar. Katanya Kolor Ijo tentang makhluk jadi-jadiian yang menimba ilmu hitam dan memperkosa wanita di tengah malam," katanya.
Takhayul yang terjadi sekitar sepuluh tahu itu, kata Kelvin, juga menampilkan bambu kuning yang harus ditaruh di depan rumah. "Di dalam Hall JF ada instalasi bambu kuning juga," ucap Kelvin.
(tia/mmu)