Hiii... Puluhan Semut Raksasa Penuhi Dinding Galeri di London

Jakarta - Seorang anak kecil sedang memandangi puluhan semut berukuran super yang memenuhi dinding galeri Saatchi, London. Lucunya tak ada tatapan ngeri di mata si anak.

Semut-semut tersebut disusun secara berantakan dan tak teratur. Jika dilihat secara dekat, bentuknya seperti tengkorak manusia yang dirakit.


Karya seni instalasi ini diciptakan oleh seniman kelahiran Santa Marta, Rafael Gomezbarros. Ia terinspirasi membuatnya seolah-olah memanggil hewan yang sudah mati usai lepas dari kehidupan.


"Semut juga biasanya berhubungan dengan kerja keras dan bagaimana managemen organisasi sosial yang kompleks," ujar Rafael seperti yang tertulis di keterangan pameran bertajuk 'Pangae: New Art From America and Latin Amerika' dari 2 April hingga 31 Agustus 2014 mendatang.


Ia merupakan seniman yang terkenal membuat instalasi binatang semut. Tak hanya di Galeri Saatchi London saja, tapi Rafael juga pernah mengerahkan pasukan semutnya ke monumen nasional dan bangunan bersejarah Quinta de San Pedro Alejandrino, serta Gedung Bea Cukai Barranquilla.



Sedangkan di Bogota, ia berhasil menyerbu sebuah galeri komersil dengan seribu polyester makhluk cor dan menutupi gedung Kongres Nasional. Upaya ini untuk menentang kebijakan keamanan nasional yang didukung status quo kekerasan selama beberapa dekade di negaranya.


"Tujuan instalasi semut ini juga untuk mengatasi penderitaan jutaan pengungsi yang merupakan massa yang tak terlihat," katanya. Ia mencontohkan seperti yang terjadi dengan pengungsi Kolombia.


Karya seni yang berjudul 'Casa Tomada' ini merupakan pekerjaan seni yang dikhususkannya terhadap penulis Argentina Julio Cortazar. "Di mana penduduk dari rumah besar diserbu oleh berbagai suara. Tapi dalam konteks intervensi seni publik ini, saya selalu mengingatkan ada metafora benda atau hewan yang mati tanpa kita sadari."


(tia/utw)