Album 'Avril Lavigne': Kembali ke Avril 12 Tahun Lalu

Jakarta - Mungkin saat ini Avril Ramona Lavigne bukan siapa-siapa seandainya 12 tahun lalu Antonio "L.A." Reid tidak melihat ia bernyanyi dan kemudian menawarkan kontrak dengan Arista Record, label pertamanya. Saat itu Avril berusia 16 tahun --remaja pecinta skateboard dengan riwayat ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)-- tidak pernah menyangka bahwa kontrak tersebut akan mengubah kehidupannya selamanya.

Avril dan Reid kemudian bekerja sama dalam debut 'Let Go' (2002) yang ternyata sukses besar saat itu. Sempat berpisah beberapa waktu, hingga pada 2011 lalu, Avril pindah ke Epic Record yang saat itu dipimpin oleh Reid, dan mereka berdua kembali bekerja untuk 'Avril Lavigne' (2013), album kelimanya. Kembalinya Reid adalah kabar baik, seakan menunjukkan bahwa album ini representasi Avril Lavigne yang sama dengan 12 tahun lalu, yang memulai debutnya dengan luar biasa.


Tapi, sekarang Avril bukan remaja yang sama; sekarang ia berumur 29 tahun, telah menikah 2 kali dan merilis 5 album sepanjang karier. Baginya, umur bukanlah suatu hal patut dikhawatirkan, karena Avril menunjukkan bahwa ia tetap bisa bermain dengan Hello Kitty, bercerita tentang cinta monyet masa SMA hingga memberikan judul album dengan nama panggungnya sendiri di album kelimanya tersebut.


Album ini tetap menampilkan formulasi "Avril effect" --pop-rock dengan lirik yang mencoba menghasut gadis baik-baik untuk sedikit berbuat nakal. Bagaimanapun, saya salut atas konsistensi Avril untuk tidak memilih munafik (“Just put up a middle finger to the sky/ Let em know that we’re still Rock N Roll” dari track ‘Rock N Roll’); tidak seperti penyanyi lain yang nyinyir dengan lirik yang ia ciptakan sebagai salah satu bentuk ketidakmatangan diri. Single pertama ‘Here’s To Never Growing Up’ seakan menerjemahkan apa yang sebenarnya dirasakan Avril: menjadi muda selamanya dan menyanyikan lagu-lagu Radiohead.


Baiklah, cukup dengan berbagai basa-basi tentang album ini. Berikut beberapa nomor rekomendasi: 'Let Me Go', kolaborasi dengan sang suami yang dark dan romantis. Kolaborasi dengan Marilyn Manson, walaupun hanya berupa sample kecil suara di awal lagu 'Bad Girl' juga menarik. Dibandingkan dengan album 'Goodbye Lullaby' (2011), album ini jauh lebih dinamis dan menyenangkan.


Kombinasi akustik dan bass-drum pada 'Give You What You Like', saya menyukainya. Juga 2 lagu penutup: 'Falling Fast' (saya jatuh cinta dengan cepat pada lagu ini) dan 'Hush Hush', lagu berjudul aneh yang sesungguhnya super-galau. Namun, tunggu hingga Anda mendengar track "kawaii" (bahasa Jepang, artinya "manis") elektronik berjudul 'Hello Kitty', sebagai bentuk pemberontakan Avril terhadap comfort zone pop-rock. Mina saiko, arigato, ka ka kawaii. Bagaimanapun, Avril tetaplah Avril!


Rendy Tsu (@rendytsu) saat ini bekerja sebagai Music Publicist salah satu perusahaan rekaman terbesar di Indonesia.


(mmu/mmu)