Bir Hitam Dan Rokok Temani Mama Sariat Menenun Kain NTT

Jakarta - Sirih pinang terkenal sebagai 'sajian' wajib penenun kain di Nusa Tenggara Timur. Selain berkhasiat memutihkan gigi, mereka percaya tanaman tersebut mampu menambah semangat.

Ternyata bukan itu saja. Masih ada dua jenis benda yang sering digunakan agar kain tenun punya motif bagus dan selesai dalam waktu cepat. Apa itu?


"Bir hitam dan rokok. Kalau di sini terkenal dengan istilah 'kapal api'," kata Sariat Lebana, penenun asal Desa Ternate Umapura, Alor Besar, Nusa Tenggara Timur saat ditemui di rumahnya, Kamis (21/11/2013).



Kalau sudah menenggak bir hitam sambil merokok, kreasi para penenun ini bakal mengalir bebas. Hasilnya pun bisa tak terduga dan bernilai jutaan Rupiah.


Meski begitu, penemu 186 warna dari alam yang biasa disapa Mama Sariat ini tidak setuju jika dikatakan dirinya seorang pemabuk. Ya, karena ritual minum bir hanya dilakukan saat dilanda rasa lelah.


"Tidak, tidak. Saya minum bir hitam itu bukan untuk mabuk. Biar semangat dan otak tidak tumpul. Mengerjakan tenunnya jadi lebih bagus," ujarnya.


Memang, tidak semua penenun di sana melakukan kebiasaan serupa. Aisya Lebana, 38 tahun, misalnya, lebih suka mengunyah sirih ketimbang minum bir hitam yang terasa tidak nyaman di lidah.


"Bir itu rasanya tidak enak. Kalau rokok ya sekali-kali saja," kata Aisya.


(fip/utw)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!