Salah satu yang menghiasi kediamannya di Jalan Pinang Mas, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, adalah meubel. Dhani mengaku punya cukup banyak koleksi barang terbuat dari kayu yang usianya tua.
"Ada macam-macam, ada tempat tidur Jawa tua, di rumah saya yang lama itu kolonial, kalau di sini kolonial Jawa, ada patung Hindu sama barang-barang tua," katanya.
Dhani menuturkan barang yang usianya paling tua adalah lemari dan pendopo. Menurutnya, barang tersebut dibuat tahun 1800'an di Yogyakarta.
Ia mengaku mempunyai barang yang diakuinya sangat susah untuk mendapatkannya. Barang tersebut berupa meja tapi bentuknya primitif.
"Paling susah itu meja Lurah, itu dulu setiap Lurah punya meja sendiri terbentuk dari kayu jati yang khas, bentuknya primitif, lebih tua," tuturnya.
Mengoleksi barang-barang klasik, Dhani juga pernah menjual salah satu barangnya. Tapi setelah laku terjual, sang pembeli menurutnya selalu mengembalikan meja yang terbuat sejak zaman Belanda itu. Ia pun yakin meja itu berbau mistis.
"Rata-rata benda tua berbau mistis. Saya punya meja tua dari Belanda di lantai tiga. Dulu dikembalikan mulu sama yang beli karena ngajak ngobrol terus setiap Jumat," tuturnya.
Menurutnya mengoleksi barang-barang tersebut sudah kegemarannya sejak lama. Ia juga yakin koleksinya itu cukup berharga untuk anak-anaknya kelak.
"Ini jadi warisan saya paling berharga buat Al, El dan Dul. Kalau beli mobil baru pasti turun harganya," katanya.
(nu2/nu2)