Dia adalah Ronny Gani, animator asal Indonesia yang juga ikut terlibat dalam penggarapan film 'The Avenger.' Pada Februari lalu, detikHOT sempat berbincang dengan Roni mengenai pekerjaannya.
Ia mengaku tak memiliki pendidikan formal dalam dunia animasi. Namun berkat ketekunan yang kuat, Ronny bisa menggapai mimpi.
Namun demikian, pria kelahiran Jakarta, 16 Maret 1983 itu tidak pernah berpikir untuk menjadikan art, apalagi animasi, sebagai karier. "Saya tidak pernah memperoleh pendidikan formal tentang art & animation, baik itu sekedar kursus atau bahkan sekolah khusus," ujarnya kepada detikHOT.
Setelah lulus kuliah, Ronny mendapat pekerjaan pertama sebagai animator di Infinite Frameworks (IFW) Batam. Sekitar 6 bulan kemudian Ronny akhirnya mendapatkan kesempatan bergabung dengan Lucasfilm Singapura.
"Saat ini saya bekerja sebagai animator di Industrial Light & Magic (ILM) Singapore, masih satu grup Lucasfilm juga, hanya beda departmen, yang tadinya saya di departemen TV, sekarang di ILM SG, lebih ke arah visual effects buat film-film Hollywood," terang Ronny.
Sebuah film animasi, baik itu animated feature seperti 'Shrek', 'Kungfu Panda', dan 'Toy Story' atau VFX animation seperti 'Iron Man', 'Transformers' dan 'The Avengers', melibatkan sangat banyak artis dengan berbagai macam disiplin yang berbeda.
"Dalam tahap produksi, terdapat job title Modeler, Rigger, Animator, FX/Simulation Artist, Lighter & Compositor. Jadi tidak semuanya disebut 'Animator', meskipun mereka semua memang terlibat dalam sebuah film animasi," jelas Ronny.
Ronny sendiri memiliki job title Animator, dimana perannya adalah menggerak-gerakan karakter digital, sesuai dengan keinginan dari sang sutradara. Tanggung jawabnya adalah memberikan 'ilusi kehidupan' terhadap karakter digital tersebut, sehingga penonton menjadi percaya kalau mereka benar-benar hidup dan memiliki 'soul'.
Setelah 'The Avengers' dan 'Pacific Rim', Ronny pun bersemangat menunggu proyek film animasi skala besar lainnya. "Many more film title to come."
(ich/ich)