Berisi enam lagu instrumental, Budjana lagi-lagi menghadirkan komposisi musik jazz yang kaya. Campuran nuansa Bali juga masih kental di tiap lagunya.
"Sebetulnya saya bukan pemain musik jazz yang baik, tapi dasar jazz-nya ada. Saya membuat musik dari khayalan yang saya tulis di partitur. Semuanya ngalir dan nggak pernah direncanakan. Mungkin sajan ada notasi yang hampir sama. Tapi begitu jadi satu musik ya pasti beda," tutur Dewa Budjana saat jumpa pers di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (26/2/2015).
"Unsur Bali pasti ada. Notasi-notasi gamelan bali pasti ada walaupun belum tentu pakai main gamelan. Saya bisa pakai gitar, terumpet, harmonika," sambungnya.
Baca Juga: Soal Insiden Jatuh di Panggung, Ini Pembelaan Madonna
Tidak cuma itu, album 'Hasta Karma' juga mendapatkan perlakuan spesial saat rekaman. Jika biasa merekam album solonya di Los Angeles, Amerika Serikat, kini Budjana memilih New York. Hebatnya lagi, musisi yang menggarap scoring untuk film pemenang Oscar 2015, 'Birdman', hadir di albumnya.
"Ya, drummer saya nama Antonio Sanchez. Kebetulan dia yang bikin scoring untuk film 'Birdman'. Jadi lumayan heboh juga waktu di wawancara sama media di Amerika Serikat," cerita gitaris asli Bali itu.
"Tapi pemain saya yang lain juga sebetulnya sama hebatnya. Ada Joe Locke (vibrafon), Ben Williams (upright bass), semuanya dari Pat Metheny Group. Ada juga Mas Indra Lesmana yang ikut main piano di hampir semua lagu. Komposisi yang bagus semuanya," lanjut Budjana.
Baca Juga: Ed Sheeran Kalahkan Sam Smith, Royal Blood Band Terbaik BRIT Awards 2015
'Hasta Karma' sendiri punya arti delapan karma. Merujuk pada koleksi album solonya sejak tahun 1997 sampai 2015. 'Hasta Karma' menjadi album ke-4 yang dirilis dan dierdarkan di pasar internasional melalui perusahaan rekaman Moonjune Records.
(mif/mmu)