Fenomena Komik Politik Jadi Obrolan di Leipzig Book Fair 2015

Jakarta - Pertengahan tahun lalu, Indonesia diramaikan dengan pemilihan Presiden Republik Indonesia yang ketujuh. Hal ini membuat para komikus membuat komik politik. Bahkan beberapa di antaranya bersikap mendukung Jokowi.

Ternyata fenomena baru ini menarik untuk dibahas di Leipzig Book Fair 2015 pada 12-15 Maret 2015 mendatang. Dua komikus pun diundang untuk mengobrol fenomena tersebut.


Mereka adalah Beng Rahadian yang membuat komik strip 'Jokomik'. Serta Harry Prasetyo dengan mengubah kartun Jokowi ala Tintin yang muncul dengan dengan wajah komik penuh warna.


Baca Juga: Beng Rahadian Ngobrol Komik di Leipzig Book Fair 2015


"Bukan soal komiknya saja tapi keterlibatan komikus di Pilpres kemarin. Karena ini fenomena baru dan komikus punya sikap politik," kata pendiri Akademi Samali, Pasar Minggu ini saat dihubungi detikHOT, Kamis (26/2/2015).


Saat itu, Beng mengakui jika dirinya terlibat menjadi relawan independen. Dalam komik strip 'Jokomik' yang topiknya mendukung Jokowi tersebut diterbitkannya melalui akun Facebook maupun Twitter pada peiode Februari-Maret 2014 lalu.


"Ketika capres Jokowi saat itu sudah maju, kami pendukung relawan independennya mundur. Ini maksud dari sikap politik yang akan dibicarakan di Leipzig Book Fair 2015," ungkapnya.


Obrolan 'Indonesian Politics in Comics: Presiden Jokowi as Tintin' tersebut akan diisi oleh Beng dan Harry di hari kedua pameran buku Leipzig tersebut.


(tia/mmu)