Acha membawa pulang dua piala dari film omnibus 'Firasat'. Satu piala dari kategori Aktris Terpilih dalam Film Omnibus mengalahkan Luna Maya (Babeh Oh Babeh) dan Eriska Rein (Aku Cinta Kamu), dan piala lainnya dari kategori Film Omnibus Terpilih. Acha mengungguli Alfani Wiryawan (Babeh Oh Babeh) dan Rizal Mantovani (Princess, Bajak Laut & Alien).
"Kaget sekali. Iya (menyutradarai) film ini, sekaligus aktrisnya. Makannya saya bingung, saya jadi sutradara tapi saya menang ini," katanya sumringah.
Aktris kelahiran Jakarta, 1 September 1989 itu bukan sekadar coba-coba menjadi sutradara. Ia mencoba memanfaatkan bidang lain yang masih berkaitan dengan bakat aktingnya agar berkembang.
"Karena kan kesempatan di dunia film akan sangat sempit sekali kalau kita nggak mencoba banyak hal. Seiring berjalannya waktu, pasti kita menemukan bintang baru dll. Saya merasa ini udah 10 tahun karier saya, masa sih saya nggak buat langkah baru? Akhirnya saya memberanikan diri untuk menjadi sutradara," jelasnya.
Banyak pengalaman baru yang Acha rasakan selama melakukan pekerjaan barunya. Selain perihal teknis, ia bisa merasakan marah-marah di lokasi syuting.
"Saat itu sebagai pemain, baru kali ini marah-marah di lokasi. Pertama kalinya saya merasa bangga di lokasi dipanggil ibu, karena kan saya sutradara. Semua orang tanya ke kita, art director, semuanya," ucap bintang film '99 Cahaya di Langit Eropa' tersebut.
Langkah Acha sebagai sutradara tak hanya berhenti di situ. Ia mengaku saat ini sudah menyiapkan satu skenario film komedi.
"Karena kan saya udah ketebak banget kalau main drama. Jadi tahun depan, selain ada film thriller, saya tahun depan juga mau jadi sutradara film komedi. Jadi tunggu, pastinya bakal bikin orang ketawa," janjinya.
(ich/ich)
