Pelantun 'Shake It Off' itu pun mencoba untuk membela diri. Ia menyebut bahwa men-streaming lagunya secara gratis tak bisa mempengaruhi penjualan karya-karyanya.
"Jika saya men-streaming album baru saya, sangat mustahil bisa berspekulasi tentang apa yang terjadi dengan album saya," ucapnya kepada NME, Selasa (11/11/2014).
"Industri musik sangat cepat berubah, dan patokan industri musik juga ikut berubah dengan cepat. Seperti halnya dengan Spotify yang masuk dalam sebuah eksperimen," sambungnya.
Swift menyebut keputusannya itu adalah keputusan yang adil. Apalagi melihat kerja keras dalam membuat sebuah album.
"Saya sangat tidak setuju jika disebut sebuah musik tak berharga dan bisa dinikmati secara gratis," tegasnya.
Ucapan Swift tersebut pun didukung oleh CEO Big Machine, Scott Borchetta label yang menaunginya. Scott menyebut bukan hal yang salah jika seseorang harus membayar jika ingin mendengarkan sebuah karya.
"Jada fans yang membeli lagu, CD, iTune atau apapun itu dan ada temannya berkata 'Kenapa harus bayar? Semua gratis di Spotify'. Kami sangat kecewa jika memang itu akan terjadi," jelas Scott.
(fk/mmu)