Tapi, ketenangan mereka tidak bertahan lama. Hobbs (Dwayne Johnson) dan partner barunya Riley (Gina Carano) menemukan sekelompok penjahat canggih yang dipimpin oleh Owen Shaw (Luke Evans) yang bersiap untuk melakukan sesuatu yang buruk. Segera, Hobbs menghubungi Dom untuk meminta bantuan. Awalnya Dom ragu, sampai akhirnya Hobbs mengeluarkan foto Letty (Michelle Rodriguez) yang kemungkinan besar masih hidup. Dom dan kawan-kawan pun melupakan pensiun prematur mereka dan segera menjelajahi jalanan dengan mobil kencang, untuk menangkap sang penjahat.
Yang paling menarik perhatian saya dari seri 'Fast and Furious' adalah perubahan genre yang dilakukan Universal untuk menarik lebih banyak penonton. Film pertama seri ini, 'The Fast and The Furious' dirilis pada 2001, sejujurnya merupakan film yang sederhana. Biayanya "hanya" 38 juta dollar AS. Para pemainnya juga waktu itu belum seterkenal sekarang. Daya tarik utama film itu mengandalkan adegan aksi kejar-kejaran mobil yang mamacu adrenalin, dengan bumbu kriminalitas jalanan sebagai penyedap.
Ramuan itu ternyata berhasil dan menghasilkan lebih dari 140 juta dollar AS untuk perolehan box office di Amerika saja. Seri ini pun terus berjalan walaupun Vin Diesel absen dalam kedua film selanjutnya. Sampai akhirnya Justin Lin sang sutradara kembali mengajak seluruh tim dalam 'Fast and Furious' yang dirilis pada 2009. Walaupun ini paling rendah rating-nya, namun berhasil mendapatkan lebih dari 300 juta dollar AS untuk perolehan box office seluruh dunia.
Seri kelimalah yang akhirnya menentukan nasib serial ini. Universal akhirnya memutuskan untuk me-make-over seri ini tak hanya sebagai sebuah film tentang kejar-kejaran mobil namun juga menambahkan unsur kriminalitas yang lebih besar untuk meraih penonton lebih banyak. Seri ke-5 yang diberi judul 'Fast Five' dirilis dua tahun lalu dan berhasil mencapai angka lebih dari 600 juta dollar AS untuk perolehan box office seluruh dunia.
Dan, musim panas ini film ke-6 seri ini dirilis. Don’t change the winning team. Itulah motto Universal. Justin Lin kembali duduk sebagai sutradara dengan Chris Morgan sebagai penulis skripnya. Lupakan dialognya yang sangat menggelikan dan terdengar seperti mimpi buruk serta logika yang tidak masuk akal sama sekali, 'Fast Six' masih mempunyai tenaga yang cukup besar untuk menyalip film mana pun di musim panas ini.
Justin Lin adalah seorang maestro visual dan dia tahu benar bagaimana cara memompa adrenalin penonton dengan benar. Meskipun tidak ada yang sesensasional di ending 'Fast Five', film ini akan menghibur Anda dengan adegan action yang cukup bikin menahan napas. Tidak mengherankan jika mereka rela memanggil Gina Carano dan Joe Taslim untuk bergabung dalam film ini, mengingat porsi action yang disuguhkan jauh lebih besar. Dan, tentu saja, adegan kejar-kejaran yang selalu menarik untuk disimak.
Vin Diesel, Paul Walker, Michelle Rodriguez, Jordana Brewster, Ludacris, Tyrese Gibson, Sung Kang, Gal Gadot dan Dwayne Johnson sudah bermain bersama-sama sebelumnya sehingga tidak sulit bagi mereka untuk kembali pada peran masing-masing. Kredit tersendiri untuk Tyrese Gibson yang menjadi objek lawakan sepanjang film dan tampil seperti tanpa usaha.
Sementara itu pendatang baru seperti Luke Evans, Gina Carano dan tentu saja Joe Taslim bermain cukup pas sesuai dengan peran mereka. Luke Evans cukup menguasai layar dengan perannya sebagai Owen Shaw. Gina Carano yang sebelumnya sudah tampil penuh stamina dalam film garapan Soderbergh, 'Haywire' juga tampil penuh tenaga. Seperti yang dibuktikannya dalam adegan perkelahian tanpa henti di bawah tanah bersama Michelle Rodriguez. Joe Taslim, walaupun jarang berdialog, mampu menghajar Sung Kang dan Tyrese Gibson sendirian. Dan, itu bukti bahwa dia cukup badass.
Seperti film-film sebelumnya, 'Fast Six' diiringi dengan musik hip-hop yang menggelegar dengan editing supercepat dan sinematografi yang tangkas. Walaupun tidak sememuaskan 'Fast Five' dan secara keseluruhan plotnya terdengar superklise dan menggelikan, 'Fast Six' merupakan salah satu tontonan musim panas terwahid tahun ini. Bagi Anda yang membutuhkan asupan adrenalin, musik menggelegar dan cewek-cewek seksi serta –tentu saja– adegan kejar-kejaran yang spektakuler, film ini jelas merupakan tontonan yang tak boleh dilewatkan.
Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.
(mmu/mmu)