Album 'Woman' - Rhye: Misteri yang Terungkap

Jakarta - Seksi. Itulah satu kata yang dapat menggambarkan album 'Woman' ini. Rhye membungkus tiap lagunya dalam nuansa sensual, dengan memakai elemen elektronik yang minimal. Yang menjadi daya tarik dari Rhye adalah karakter suara vokalisnya yang effortless, serak-serak basah, dan empuk. Karakter vokal ini menjadi misteri besar karena begitu androgyny; terdengar feminin tapi terkadang berat, dibilang maskulin tidak juga.

Dugaan tak terjawab itu membuat resah karena lirik-lirik lagu Rhye yang begitu rapuh. Lagu-lagu seperti 'The Fall', 'Open' dan '3 Days' bagaikan suara seorang perempuan menyanyikan harapan lirihnya. Nyanyiannya berbaur sempurna dengan ramuan musik sophisti-pop nan anggun oleh Robin Hannibal.


Awalnya, duo yang terbentuk pada 2010 ini sengaja mengajak orang untuk menebak misteri yang ada di balik Rhye dengan hanya mengunggah lagu-lagu mereka di internet tanpa memberi tahu latar belakang yang ada di baliknya. Untuk sekian lama, banyak yang menduga bahwa vokalis Rhye adalah seorang perempuan. Namun, kemudian terungkap bahwa pemilik suara serak-serak basah yang menawan itu adalah milik seorang laki-laki bernama Mike Milosh.


'Open' adalah sebuah lagu dalam aransemen minimalis yang seksi, sementara 'The Fall' dengan lirik cukup lirih memiliki tatanan musik yang lebih danceable, lengkap dengan bass line yang sederhana dan strings yang mengharukan. 'Shed Some Blood' akan mengingatkan Anda pada masa kejayaan Sade (ingat lagu 'The Sweetest Taboo' pada 1985?).


'3 Days' dan 'Hunger' mungkin merupakan track dance yang paling upbeat di album ini. Dengan petikan harpa di intro, '3 Days' adalah teman bergoyang di lantai dansa yang menyenangkan. Sementara, 'Hunger' menghadirkan kembali aransemen ala pop ’80-an, lengkap dengan brass section yang menyempurnakan lagu ini. Favorit saya adalah 'Last Dance' yang memiliki tata musik funk yang apik.


Lagu penutup yang menjadi judul album ini dinyanyikan secara lirih dengan echo berlapis-lapis dan membuat merinding di atas aransemen musik elektronik. Konon, lagu ini dipersembahkan untuk seorang wanita secara istimewa, yaitu istri Mike Milosh sendiri. Lagu ini menjadi sebuah persembahan yang tak perlu banyak basa-basi, namun menunjukkan kemegahan cinta yang sempurna.


Dan, pada akhirnya setelah mendengarkan secara urut tiap track dan berakhir di lagu 'Woman', terungkap sudah misteri dan semua tanda tanya yang selama ini ada. Bahwa, ternyata tidak hanya perempuan yang dapat memohon dan berharap. Laki-laki pun dapat menciptakan lirik yang begitu rapuh dan menyanyikannya dengan begitu lirih dan indah.


Yarra Aristi pernah bekerja sebagai wartawan musik di dua majalah musik terkenal. Kini penyiar dan music director di sebuah stasiun radio swasta terkenal di Jakarta.


(mmu/mmu)