Sosok yang akrab disapa Icha itu mengaku senang filmnya diapresiasi baik saat diwawancarai di sebuah kafe di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. "Alhamdulillah, kerja keras selama ini terbayar," ungkapnya.
Film yang mengangkat perjuangan tokoh K.H Hasyim Asy'ari merebut kemerdekaan di era 1942-1947 itu memang baru akan tayang pada 10 Mei di bioskop. Namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang lebih dulu menonton mengaku terharu hingga meneteskan air mata.
Dalam film garapan sutradara Rako Prijanto itu, Icha berperan sebagai Sarinah, istri dari Harun yang diperankan aktor Adipati Dolken. Ia pun merasa tertantang saat mendalami karakternya tersebut.
"Sarinah ini karakter perempuan yang saya rasa sangat ideal sekali di mata saya. Dia perempuan yang tangguh, kuat, tapi tetap mengikuti aturan agama, dan nurut pada imam, atau suaminya. Makanya tertantang banget memerankannya," jelasnya antusias.
Sosok kelahiran Bandung, 16 Februari 1989 itu mengaku menjalani proses reading hampir tiga minggu untuk mendalami karakternya. Tak hanya itu, ia juga melakukan observasi langsung ke Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur.
"Ini film ketiga saya. Memang di dua film sebelumnya peran saya tidak terlalu berat, dan penting seperti ini. Makanya saya kerja keras banget buat mendalami karakter di film ini," jelas sosok yang juga telah membintangi film layar lebar 'Mama Cake', dan 'Sang Pialang' itu.
Icha mengaku sempat kesulitan karena dirinya harus menggunakan bahasa Jawa di film berbudget 10 miliar produksi Rapi Film itu. "Itu tantangan terberatnya. Apalagi buat saya yang besar di Bandung, ngomong Sunda-nya kental banget," sahutnya seraya tertawa.
Anak kedua dari tiga bersaudara itu merasa bangga bisa ikut terlibat dalam film tersebut. Secara pribadi, ia pun mengaku banyak mendapat hikmah. "Makanya mudah-mudahan film ini bisa membekas, dan lebih menumbuhkan rasa nasionalisme di masyarakat," tandasnya.
(bar/hkm)