Kenangan Kecil Bersama Sang Keybordis Ray Manzarek

Jakarta - Industri musik dunia kehilangan salah satu musisi kebangaannya, Ray Manzarek. Ia salah satu pendiri dan pemain keyboard band legendaris The Doors.

Perjalanan bersama Jim Morrison (sampai 1971), John Densmor dan Robby Krieger tentu menyisakan beberapa kenangan indah yang perlu diingat kembali. Tumbuh di Chicago, Amerika, Ray Manzarek menjalani masa mudanya di Los Angeles, karena saat itu dia sedang menyelesaikan kuliah sinematografi di UCLA.


Di situlah kemudian Ray bertemu dengan seorang mahasiswa jurusan film yang bernama Jim Morrison. Keputusan membuat band pun terbilang unik.


Mereka bertemu kembali di Pantai Venice, California setelah lulus kuliah. Saat itu Ray yang gemar menulis puisi meminta Jim untuk membacakan puisinya dengan keras. Dari situ kemudian Ray mengajak Jim untuk membentuk grup band rock bernama The Doors.


Tidak diragukan lagi kelihaiannya memainkan keyborad, bersama The Doors Ray menciptakan banyak lagu hits fenomenal, termasuk 'Hello, I Love You', 'Light My Fire' dan 'The End'.


Tapi, tahukah Anda bahwa sebenarnya Ray Manzarek ingin menjadi seorang pemain basket profesional sebelum akhirnya memutuskan terjun ke dunia musik?


The Doors yang sedang mengalami masa keemasannya harus ikhlas ketika mendengar kabar bahwa 'frontman' mereka meninggal dunia pada 1971. Saat itu Ray sebagai pendiri masih berusaha mempertahankan The Doors hingga dua tahun ke depan. Tapi, sepertinya terlalu berat bagi Ray untuk terus menjalankan The Doors tanpa Jim.


The Doors pun akhirnya bubar, dan Ray menjadi 'additional player' untuk beberapa musisi, seperti Philip Glass, Echo and The Bunnymen, X dan Iggy Pop.


Pemain keyboard yang juga suka bermeditasi itu meninggal dunia pada 21 Mei 2013 di usia 74 tahun setelah berjuang melawan kanker. Selamat jalan, Ray! Karya-karyamu abadi.


(fk/mmu)