'Olympus Has Fallen' Patriotisme ala Hollywood

Jakarta - Sudah banyak film-film bertema patriotisme yang dibuat Hollywood. Hampir kebanyakan film-film tersebut mewakili gambaran pahlawan Amerika yang menyelamatkan negaranya, sehingga berimbas pada ketentraman bumi secara keseluruhan. Bagaimana dengan 'Olympus Has Fallen'?

Tak dapat dipungkiri, Hollywood memang piawai membangkitkan rasa nasionalisme para penonton di Amerika dengan segala drama dan pengorbanannya. Siapa yang tak terharu melihat pengorbanan dramatis Harry Stamper (Bruce Willis) di menit-menit terakhir dalam upayanya mencegah metor menabrak bumi di 'Armageddon'?


Dalam 'Olympus Has Fallen', sutradara Antoine Fuqua juga mencoba menampilkan sosok pahlawan Amerika, yang kali ini beraksi seorang diri lewat Mike Banning (Gerard Butler). Aksi Banning merupakan satu-satunya harapan Amerika untuk menyelamatkan negaranya dari kekacauan.


Mike Banning adalah agen Secret Service yang bertanggung jawab sebagai kepala keamanan Presiden Benjamin Asher (Aaron Eckhart). Setelah kecelakaan tragis yang menyebabkan ibu negara tewas, Mike dipindahtugaskan menjadi agen di balik meja. Layaknya agen lapangan, ia juga merasa tidak nyaman.


Setelah 18 bulan usai kejadian itu, Presiden digambarkan mulai kembali beraktivitas seperti biasa. Satu-satunya alasan Banning tidak dipekerjakan kembali karena ia mengingatkan sang presiden pada insiden tragis tersebut.


Cerita kemudian bergulir saat Presiden Asher melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Korea Selatan di Gedung Putih (Secret Service menyebutnya dengan kata sandi: Olympus). Tak disangka, pertemuan untuk membahas kerjasama masalah keamanan itu justru berubah menjadi mimpi buruk.


Gedung Putih tiba-tiba mendapat serangan mendadak yang sangat terorganisir dengan baik. Tak butuh waktu lama bagi penyerang untuk menduduki gedung yang diklaim memiliki pengamanan paling ketat di dunia itu. Bendera Amerika yang tercabik-cabik karena longsongan peluru, digambarkan ikut terjatuh ke tanah setelah Gedung Putih dikuasai.


"Kalian membutuhkan waktu 15 menit untuk mendatangkan pasukan bersenjata, sementara kami hanya 13 menit untuk menduduki gedung ini," ucap Kang Yeonsak (Rick Yune), otak dari serangan itu. Kang sebelumnya menyamar sebagai kepala keamanan Perdana Menteri Korea Selatan, yang belakangan malah menembak mati sang menteri.



Mike Banning yang berkantor di dekat Gedung Putih, langsung bereaksi ketika melihat serangan. Hingga kemudian ia berhasil menyelinap ke dalam, dan menjadi satu-satunya harapan Amerika.


Tugas yang dipikulnya luar biasa. Menyelamatkan presiden yang tengah disandera oleh puluhan teroris. Teroris yang memporak-porandakan Gedung Putih serta melumpuhkan sistem pertahanan dan keamanan yang dijaga dengan sangat ketat.


Jika Banning gagal dalam misinya, bukan hanya mengorbankan Presiden Amerika beserta pejabat terpenting, tapi juga memicu perang Korea Utara dan Selatan (yang selama ini digambarkan damai karena peran serta Amerika menjaga perbatasan), dan berimbas di negara-negara lain. Banning juga harus menyelamatkan jutaan nyawa warga AS yang terancam serangan nuklir.


Musik yang digarap Trevor Morris mengalun dramatis mengiringi aksi-aksi Mike Banning menumpas satu-persatu para teroris. Adegan seru dan menegangkan tersaji lengkap lewat skenario Creighton Rothenberger dan Katrin Benedikt.


Namun, 'Olympus Has Fallen' tak berbeda dari film-film bertema patriotisme ala Hollywood lainnya. Pahlawan Amerika adalah pahlawan bagi keselamatan dunia.


(ich/hkm)