"Sebagaimana pihak Amerika menuduh dan menyangkutpautkan kami dalam kasus tersebut, maka kami ingin untuk mengajukan penyelidikan bersama," ungkap pihak pemerintah Korea Utara secara resmi melalui Korean Central News Agency (KCNA) yang dilansir Aceshowbiz, Senin (22/12/2014).
Mereka membantah keras tuduhan yang dinilai tidak berdasar terhadap kasus pembajakan terkait dengan film 'The Interview'. Korea Utara menuntut untuk melakukan penyelidikan bersama dengan Amerika Serikat. Jika keinginannya itu tidak dipenuhi, maka pihak Korea Utara mengancam akan ada tuntutan serius kepada Gedung Putih.
"Tanpa menggunakan cara-cara kasar seperti yang digunakan oleh CIA, kami tidak bermaksud untuk membuktikan jika kami tidak terlibat dalam kasus tersebut," lanjut pernyataan resmi tersebut.
Dalam film 'The Interview', James Franco dan Seth Rogen memerankan karakter pembawa acara bincang-bincang televisi dan produsernya. Mereka dikirim ke Korea Utara untuk mewawancarai Sang Diktator, Kim Jong Un. Tapi dua orang itu kemudian direkrut CIA dan terlibat rencana pembunuhan pemimpin negara tersebut.
Film tersebut dianggap sensitif dan sarkastik. Bahkan di kesempatan lain, Korea Utara dengan tegas mengatakan bahwa film 'The Interview' dinilai melecehkan pemimpin tertinggi negaranya.
Alasan-alasan tersebut kemudian membuat film arahan Evan Goldberg dan Seth Rogan itu tidak jadi beredar. Padahal dijadwalkan 'The Interview' tayang pada 10 Oktober lalu.
Keseruan tidak cuma terjadi pada Sony Pictures dan Korea Utara. Tapi juga dalam jajaran film nasional terlaris tahun 2014. Siapa saja? Baca beritanya di sini.
(mif/mmu)