Ia mengaku banyak mendapat teror usai melapor. Bahkan, ada beberapa telepon yang menanyakan alamat dirinya.
"Ada 12 kali telepon anak saya. Ditanya dari mana, nanya alamat saya. Saya rasa itu sudah nggak beres," ujar sang ibunda, Senin (24/3/2014).
Ada beberapa pasien yang sudah berdamai dengan UGB. Namun, ia mengaku menghindari upaya tersebut.
"Jangan asal damai. Saya sudah serahkan kepada lawyer. Ngaku aja deh UGB!" tegasnya.
Sebelumnya, UGB memang sudah tak bisa bersabar menghadapi tudingan itu. Ia juga menempuh jalur hukum melaporkan 'R' ke Polda Metro Jaya.
"Pertama, kita kroscek, kita tanya UGB, kita dapatkan data. UGB tidak pernah kenal dia ('R'). Kedua, kejadian itu katanya terjadi tahun 2011, berarti tiga tahun yang lampau, katanya dia sakit, dia di pegang-pegang alat kelamin katanya," ujar kuasa hukum UGB Ramdan Alamsyah.
(nu2/mmu)