Maman sebenarnya sangat berharap pada anak sulungnya, Jaya, yang pintar. Ia kuliah di kampus ternama dan meraih beasiswa. Namun, sedih bagi Maman, karena Jaya ternyata tak tertarik dengan kesenian Betawi yang dianggapnya kuno, dan tak bisa bikin kaya. Sampai akhirnya, sebuah tragedi membuatnya berpikir kembali.
Itulah benang merah yang bisa ditarik dari pertunjukan sandiwara musikal Betawi bertajuk 'Soekma Djaja'. Persembahan karya dari Teater Abang None tersebut sekaligus menandai dibukanya Jakarta Anniversary Festival XI, hajatan tahunan Gedung Kesenian Jakarta untuk ikut memeriahkan perayaan ulang tahun DKI Jakarta ke-486.
Lakon ini memadukan antara teater tradisional dan silat Betawi, dengan unsur-unsur pemanggungan modern yang dikemas dalam musik dan lagu. Sesuai dengan tema cerita, kesenian gambang keromong sudah pasti menjadi napas pertunjukan ini. Gambang keromong adalah orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat musik Tionghoa, mengiringi lagu-lagu riang yang berlirik humor dan sindiran.
Pentas 'Soekma Djaja' digelar atas kerjasama Ikatan Abang None Jakarta (IANTA), Diatone Asia dan Djarum Apresiasi Budaya. Menampilkan 30 Abang dan None Jakarta, lakon ini disutradarai oleh Adjie Nurahmad, didukung Imam Firmansyah sebagai penata musik. Sebelumnya, Teater Abnon telah mementaskan tiga sandiwara Betawi, masing-masing 'Cinta Dasima' (2009). 'Doel' (2010) dan 'Sangkala 9/10' (2011).
Untuk pertunjukan kali ini, harga tiket cukup terjangkau untk masyarakat luas, terbagi dalam 3 kelas, VIP Rp 250.000, Kelas 1 Rp 200.000 dan Kelas 2 Rp 100.000. Pementasan diselenggarakan 3 kali dalam 2 hari: Rabu (5/6/2013) pukul 19.30 malam nanti, serta Kamis (6/6/2013) besok pukul 15.30 dan 19.30. Selamat menonton!
(mmu/mmu)