Patung Pasukan Terakota di Tiongkok Berubah Jenis Kelamin

Jakarta - Sekitar 2000 tahun yang lalu, kerajaan pertama di Tiongkok Qin Shi Huang memerintahkan kepada seniman di masanya untuk membuat ribuan pasukan terakota berjenis kelamin laki-laki. Alasannya hanya satu, ketika ia wafat maka pasukan tersebut akan menjaganya hingga ke alam non duniawi.

Namun karena aksi seorang seniman asal Prancis Prune Nourry ia mengubah jenis kelamin patung. Berbagai kontroversial pun hadir. "Saya adalah orang Prancis, muda, asing, seorang wanita dan sama sekali tidak mengerti bahasa Mandarin. Tapi aku punya ide ini," ucapnya dikutip dari berbagai sumber Senin (6/10/2014).


Ide karya seni instalasinya yang berjudul 'Daughters Terracotta' tersebut menampilkan 108 patung seukuran tubuh gadis kecil. Karya ini dipajangnya sampai akhir minggu ini di China Institute di Manhattan.


Salah seorang pembuat patung terakota Xian Feng tidak setuju dengan imajinasi Nourry. "Kami tidak percaya dengan idenya," ujarnya.


Menurutnya tentara Terakota adalah prajurit yang pergi berperang dan tidak mungkin mereka adalah perempuan. Nourry menjelaskan bahwa ia ingin mengubah pikiran para pengrajin yang diskriminasi gender terhadap karya seni ini.


Tahun depan ia akan mengubur karya seni tersebut di sebuah kompleks lahan kosong di Tiongkok. Nantinya pada 2030 mendatang, Nourry kembali akan menggalinya. "Ini akan menjadi karya seni yang langka dan bersejarah."


(tia/mmu)