Fase berat itu semakin dirasakannya terlebih saat dirinya melebarkan langkah ke luar negeri salah satunya Hong Kong. Selain terbebani karena didorong untuk terus menurunkan berat badannya, Sigi sempat tertekan karena kerap dibanding-bandingkan dengan para model bule.
“Kalau dari Asia itu kayak aku gini dinilainya kurang cantik, kurang oke. Aku aja dulu dilarang kalau ngaku asli Indonesia, di-brief harus bilang blasteran mana gitu,” kisah Sigi seraya tertawa.
Karier sebagai model di luar negeri diakui Sigi memang ketat. Meski merasakan pengalaman tak enak namun di kemudian hari ia memetik hikmahnya.
“Usiaku masih 17 waktu itu. Tapi aku bersyukur, pengalaman-pengalaman itu bikin aku kuat dan banyak belajar buat jadi Sigi yang lebih baik,” paparnya.
(doc / mmu)