Oprah Winfrey Diperlakukan Rasis, Pemerintah Swiss Minta Maaf

Jakarta - Belum lama ini pembawa acara populer, Oprah Winfrey menjadi korban rasisme di Swiss. Dewan pariwisata negara tersebut pun meminta maaf kepada presenter program 'Oprah Winfrey Show' tersebut.

Seperti dilansir TMZ, Sabtu (10/8/2013), insiden itu terjadi bulan lalu saat Oprah berada di Zurich, untuk menghadiri pernikahan Tina Turner. Di sana ia mendatangi sebuah butik mewah, dan tertarik pada sebuah tas seharga USD 40.000 atau sekitar Rp 400 juta.


Saat sang perempun berusia 59 tahun itu meminta untuk melihat tas mewah tersebut, sang pelayan butik langsung menolaknya. Dengan acuh sang pelayan berkata bahwa harga tas itu terlalu mahal untuk Oprah.


Ketika Oprah meminta sekali lagi, sikap pelayan perempuan itu pun tetap sama. Sosok yang menduduki posisi teratas sebagai artis berpenghasilan tertinggi pada 2012 versi Forbes itu pun langsung pergi.


"Sekali lagi saya mencoba berkata, saya cuma ingin melihat yang satu itu (tas). Tapi penjaga toko berkata, oh, aku tidak ingin menyakiti perasaan anda. Lalu saya katakan, oke, terima kasih banyak. Mungkin kau benar saya tidak bisa membelinya. Saya lalu pergi," jelas Oprah dalam sebuah wawancara.


Mengetahui Oprah dapat perlakuan rasis, dewan pariwisata negara tersebut pun meminta maaf. Mereka menilai pelayan toko tersebut bertindak sangat salah dalam memperlakukan bintang film 'The Butler' itu.


"Kami sangat menyesal atas apa yang terjadi padanya (Oprah)." Demikian bunyi permintaan maaf Dewan Pariwisata Swiss.


(bar/bar)