"Aku baru saja menerima berita duka bahwa musisi besar George Duke meninggal dunia di rumah sakit St. John, Los Angeles. Ini terjadi setahun setelah istri yang dicintainya Corine dipanggil ke hadapan Tuhan pada 18 Juli. Tolong doakan anak mereka Rasheed dan John," ucap mantan personel Supremes yang juga sahabat Duke, Sherrie Payne seperti dilansir Jazzwisemagazine, Selasa (6/8/2013).
Penyebab meninggalnya Duke masih belum dikonfirmasi. Tetapi kabar duka tersebut sudah menyebar ke beberapa sesama musisi jazz lainnya, termasuk bassis Paul Jackson dan flautist Bobbi Humphrey.
"Baru saja kehilangan sahabat dan saudara yang mengagumkan George Duke RIP. Aku tahu surga telah menunggumu," ucap Paul.
"Saya sangat sulit menerimanya. Terlalu merasa kehilangan George. Tolong doakan saya. George Duke! Forty years, my friend! Lord, why? Heaven! A little bit funkier! R.I.P. Dear Heart!" tulis Humphrey dalam akun Facebook-nya.
Karir Duke membentang dari jazz, funk dan fusion diawali dengan grup jazz pada 1960-an bersamai Sonny Rollins dan Dexter Gordon. Ia juga bekerjasama dengan pemain biola Jean-Luc Ponty pada awal tahun 1970.
Duke juga diajak bergabung dengan kelompok musik Frank Zappa, The Mothers Of Invention, dan bekerja dengan mereka dari 1969-1975. Karier solonya mulai terbentuk juga saat ia merilis sejumlah album klasik untuk MPS dan Epic termasuk Faces in Reflection, I Love The Blues, The Aura Will Prevail, Brazilian Love Affair, Master of the Game dan Thief In the Night.
Pada era 1990-an dan 2000-an, Duke fokus pada karier solonya sebagai produser dan komposer. Duke yang baru merilis album Dreamwewaver tahun ini juga sempat manggung di Java Jazz Festival Maret lalu.
(ich/ich)