Cory Monteith, dari Minuman Keras Hingga Obat-obatan Terlarang

Jakarta - Dalam peran yang dimainkan untuk terakhir kalinya, aktor Cory Monteith bersikeras untuk bisa terlibat dalam film 'McCanick'. Sang sutradara, Josh C Waller membeberkan pertemuannya dengan bintang serial 'Glee' itu pada September 2012 silam, ketika syuting film tersebut dimulai.

Cory menolak untuk diaudisi. Josh mengungkapkan, saat ia bertemu secara empat mata, dan Cory meyakinkan bahwa hanya ia orang yang paling tepat memerankan tokoh pengedar narkoba dalam 'McCanick'.


"Aku tahu benar tentang dunia narkoba. Aku pernah hidup di dalamnya dulu karena aku pernah sangat badung saat remaja," ujar Josh menirukan ucapan Cory kala itu.


Dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu, Cory mengaku dirinya sudah terlibat dengan narkoba sejak usia 12 tahun. Dimulai dari minuman keras hingga obat-obatan dan akhirnya kecanduan pada dua jenis barang berbahaya tersebut.


Sejak saat itu, hidup bintang asal Calgary, Kanada itu terganggu. Cory menghabiskan masa remajanya dengan 16 kali berpindah-pindah sekolah, termasuk menjalani program terapi anak-anak yang bermasalah.


Namun, hal tersebut tak kunjung berhasil. Ia pun drop out dari sekolah di usia 16 tahun.


"Aku mengkonsumsi obat-obatan itu sesering dan sebanyak mungkin, tanpa pikir panjang," ujarnya kepada majalah Parade pada 2011.


Titik balik hidupnya muncul ketika ia kepergok sang ibu tengah mencuri sejumlah uang. Sang ibu pun 'mengasingkan' Cory ke rumah kerabat yang pernah mengalami problem serupa di Los Angeles.


Pada 2009 Cory bergabung dengan 'Glee', Bintang yang dikenal berbakat sebagai drummer ini mencoba hidup 'bersih'. Kesuksesan 'Glee' memotivasinya untuk sembuh.


Namun, untuk mencapai titik tersebut memang tak mudah. Bak pepatah semakin tinggi pohon semakin banyak angin menerpa, itu pula sepertinya yang dirasakan oleh Cory.


Dikenal sukses mencapai puncak kariernya di industri hiburan Hollywood, ia mengaku godaan untuk kembali menggunakan obat-obatan tersebut kerap muncul.


"Aku tak selalu bisa mengendalikan banyak hal. Termasuk keinginan untuk kembali ke masa lalu ketika aku bergulat dengan barang-barang tersebut," ujarnya.


(doc/mmu)