Ario Bayu: Aktor Juga Perlu Jam Kerja yang Jelas

Jakarta - Pernah terlibat dalam produksi film dengan skala internasional membuat Ario Bayu merasakan perbedaan mendasar dengan industri film di Indonesia. Yang paling terasa olehnya yaitu soal sistem kerja.

"Mereka itu ada jam kerja, bukan cuma disiplin, tapi juga manusiawi yang hanya bekerja delapan jam. Memang di sana benar-benar taat hukum," ucap lawan main Mickey Rourke dalam film 'Java Heat' itu.


"Sejago-jagonya aktor, kalau udah bekerja lebih 12 jam ya gimana, itu akan mengganggu produktivitas," sambungnya.


Karena terbiasa bekerja sampai pagi dalam produksi film, Ario merasa aktor Indonesia lebih baik dari aktor-aktor Hollywood dari segi daya tahan tubuh dan etos kerja. Namun Ario merasa jam kerja yang terlalu panjang tidak baik untuk aktor itu sendiri.


"Seharusnya pemerintah kita juga benar-benar memperhatikan itu, ada sisi prikemanusiaan dan hukum yang jelas," harapnya.


Selama pengalamannya bekerja sebagai aktor di produksi film Indonesia, Ario mengaku passion dalam berakting sempat mengalami naik-turun. "Gue benar-benar bersyukur mendapat beasiswa di London, Inggris. Pas balik ke Indonesia, main film gue merasa "kok kaya gini mainnya?" Itu menjadi gejolak dari dalam diri gue," ucap aktor yang masa remajanya dihabiskan di Selandia Baru itu.


Saat ini, Ario tengah mempromosikan film terbarunya yang berjudul 'La Tahzan'. Film drama percintaan itu akan tayang di bioskop pada 2 Agustus mendatang.


(ich/mmu)