Mengintip Adegan Menarik Film Kolosal 'Sang Kyai'

Jakarta - Dilatarbelakangi sebuah harapan untuk mengangkat peran kaum agamis dalam sejarah Indonesia, Rapi Films menghadirkan 'Sang Kyai'. Ini sebuah film kolosal yang mengangkat kisah perjuangan ulama kharismatik pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari.

Jelang perilisannya pada 30 Mei mendatang, trailer 'Sang Kyai' sudah dirilis. Dalam adegan-adegan yang terekam, Hasyim Asy’ari menjadi tokoh kunci dalam menggerakkan santri-santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.


Tak sekadar mengangkat cerita mengenai tokoh Sang Kiai, film karya Rako Prijanto ini juga mengangkat peran dan perjuangan Sang Kiai di era 1942 sampai 1947 lewat ‘Resolusi Jihad’-nya serta perjuangan orang-orang di sekitarnya.


K.H. Wahid Hasyim, putra Sang Kiai, bersama-sama dengan para santri, yang dikomandoi oleh Harun berusaha mencari jalan keluar dengan caranya masing-masing untuk membebaskan Sang Kiai dari tangkapan serdadu Jepang. Cara diplomasi yang dijalankan putra Sang Kiai ternyata sangat berbeda dengan Harun yang lebih memilih cara emosional anak muda yang berapi-api.


Menurut sang sutradara Rako Prijanto, 'Sang Kyai' dibuat berdasarkan riset yang dilakukan sejak 2009. Selain itu, tim produksi juga melakukan diskusi panjang dengan keluarga dan murid-murid KH Hasyim yang masih hidup.


KH Hasyim Asya'ari diperankan oleh aktor senior Ikranegara, dan Nyai Masruroh istri KH Hasyim diperankan oleh Christine Hakim. Aktor lainnya adalah Agus Kuncoro (KH Wahid Hasyim), Adipati Dolken (Harun) dan Dimas Aditya (Husyein). Dua tokoh terakhir adalah tokoh fiktif untuk mendukung jalannya cerita agar tetap menarik sebagai tontonan.


Film kolosal yang melibatkan 5.000 figuran itu baru menyelesaikan proses syutingnya di Gedung Juang '45 Solo, Jawa Tengah. Menurut sang produser Sunil Samtani, filmnya memakan biaya hingga Rp 10 miliar.


(ich/mmu)