Tadinya film yang diproduksi oleh Maxima Pictures itu dijadwalkan syuting pada bulan Maret mendatang. Ternyata, karena alasan perizinan dan visa, 'Bulan Terbelah di Langit Amerika' baru akan syuting dua bulan kemudian.
"Karena ngurus visanya itu lama ya, ada banyak orang yang harus diurus. Visa juga beda kan, kita emang minta visa untuk syuting, bukan liburan. Jadi lebih panjang," ujar Hanum Rais saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (18/2/2025).
Selain itu, urusan perizinan untuk lokasi syuting di New York, Amerika Serikat pun membutuhkan waktu.
"Kami tidak mau ada syuting yang curi-curi. Jadi semua tempat yang akan jadi lokasi syuting diurus satu per satu izinya. Museum, galeri, jalanan semuanya," tambah Hanum yang karya sebelumnya juga diangkat ke layar lebar dengan judul '99 Cahaya di Langit Eropa'.
'Bulan Terbelah di Langit Amerika' akan menceritakan kisah petualangan tokoh Hanum dan Rangga saat berada di negeri Paman Sam dengan latar tragedi kemanusian 11 September 2001. Syuting film ini rencananya akan dilakukan sepenuhnya di kota New York dan Washington DC.
(mif/ich)