Melihat sepak terjangnya, di dunia musik Indonesia bakat pria kelahiran 7 Juni 1938 itu lahir mengikuti sang ayah mendiang Bp. Sardi. Ia kerap mengisi posisi biola di Orkes RRI Jakarta.
Idris sudah sukses mencuri perhatian penikmat musik Tanah Air saat dirinya masih berumur 10 tahun. Kala itu, ia sukses sukses tampil di ribuan banyak orang di salah satu pagelaran musik di Yogyakarta.
Setelah itu sebutan 'Anak Ajaib' lantas disematkan padanya. Fokus terjun bermusik, ayah dari aktor Lukman Sardi itu masuk ke Sekolah Musik Indonesia (SMIND) yang merupakan cikal bakal Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Masuk dalam SMIND, karier bermusik Idris pun semakin mentereng. Hingga ia juga sempat menggantikan posisi sang ayang di Orkes RRI Jakarta pimpinan Saiful Bahri.
Memasuki era 70-an, Idris mulai mencicipi ilustrator musik untuk film. Namanya tercatat mengisi beberapa backsound film-film ternama di era tersebut.
Sebut saja film 'Pengantin Remadja' (1971) dan 'Perkawinan' (1973) yang dibintangi oleh Sophan Sopian dan Widyawati. Kedua film tersebut sukses membawa pulang Piala Citra.
Idris dipanggil sang khalik pagi tadi (28/4) di Rumah Saikit Meilia, Cibubur. Sampai saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut penyebab meninggalnya Idris.
Selamat jalan maestro biola Indonesia!
(fk/ich)