"Waktu hari pertama, semua udah pada tidur, Umi nggak bisa tidur. Umi bangun untuk salat dan tahajud. Datang angin yang bawa aroma minyak wangi yang biasa dipake Uje," ujarnya saat ditemui di Perum Bukit Mas Narmada, Bintaro, Tangerang, Sabtu (27/4/2013).
"Terus suka ada bayangan Uje, turun dari tangga. Semua masih dapat Umi rasa waktu dia cium kening, semua wajah," tuturnya kemudian.
Umi Tatu pun sepertinya tak akan pernah melupakan kenangannya bersama Uje. Dan, ia akan selalu bangga dengan apa pun yang pernah dilakukan Uje semasa hidupnya.
"Ilmu dari beliau dengan gaya tersendiri. Ustad itu kalau Umi liat, sabar. Di dunia ini orang yang sukses banyak yang menyenangi dan membenci. Kalau kita membicarakan aib orang maka hancurlah amal ibadah kita. Dia mau meninggal cerah ceria, nggak keliatan sakit," ucapnya.
(hkm/hkm)