Selama Jadi Member EXO, Luhan 'Hanya' Dibayar Rp 6,092 Miliar

Jakarta - Luhan mengajukan gugatan untuk memutuskan kontrak dengan manajemen SM Entertainment pada 10 Oktober lalu. Selain masalah kesehatan dan keluarga, salah satu alasan Luhan ingin keluar adalah masalah pembagian bayaran yang tidak merata.

Lewat kuasa hukumnya (yang sebelumnya juga menangani kasus keluarnya Kris dari EXO), Luhan menyebut bahwa manajemen melakukan diskriminasi terhadap member asal Tiongkok. Padatnya jadwal untuk EXO-K (yang berisi member asal Korea) tidak setara dengan jadwal yang diberikan untuk mereka yang tergabung dalam EXO-M (yang didominasi oleh member asal Tiongkok).


Akibatnya pendapatan para member EXO-M pun terbilang jauh di bawah EXO-K. Sebab ketika EXO-K berpromosi di Korea dan tak ada jadwal untuk EXO-M, berarti tak ada bayaran buat mereka.


"Sejak debut SM lebih mendahulukan promosi untuk EXO-K ketimbang EXO-M. Sehingga mereka tidak mendapatkan pemasukan jika tidak sedang aktif berpromosi," kata kuasa hukum Luhan.


Dilaporkan Star News, selama aktivitasnya bersama EXO sejak Oktober 2013 Luhan hanya menerima pemasukan sekitar 530 juta Won atau sekitar Rp 6,092 miliar. Jumlah ini dinilai pihak Luhan terlampau kecil jika dibandingkan dengan padatnya jadwal dan juga popularitas EXO selama ini.


Mengenai gugatan Luhan yang telah terdaftar di Pengadilan Pusat Seoul, SM menyatakan bahwa mereka tetap akan menindaklanjuti hal tersebut lewat jalur hukum. Manajemen menilai keputusan untuk keluar dari SM setelah mendapat popularitas merupakan sebuah tindakan yang egois.


(ron/mmu)